Dua santri dari Nurul Fikri Boarding School Bogor, Muhammad Sattar Arrayyan (15) dan Altamis Badiuz Jadallah (13), berhasil meraih juara kedua dalam ajang International Youth Robot Competition (IYRC) ASEAN 2025, kategori Master Creative Design untuk usia 13–17 tahun. Kompetisi ini berlangsung di Educity Sports Complex, Johor Bahru, Malaysia, pada 14–15 Juni 2025.
Attar dan Altamis, yang merupakan kakak beradik kandung serta cucu dari Dr. H. Ghazaly Ama La Nora, S.IP., S.H., M.Si., tampil mewakili Indonesia melalui tim Garuda Muda Roboteam. Dalam kompetisi bertema “Green Energy Robotics and AI for a Greener Future!”, mereka mempresentasikan proyek robotik bertajuk “Eco-Living House and Smart Energy”.
Robot yang mereka rancang menggunakan perangkat MRT 3, coding software MRTscratch dan MRT V1.2. Proyek tersebut menonjolkan sistem rumah mandiri energi yang dilengkapi dengan sensor suhu dan cahaya matahari. Energi yang ditangkap disimpan dalam baterai, lalu didistribusikan menjadi listrik untuk menjalankan perangkat seperti kincir angin, mesin pengolah sampah menjadi pupuk, serta sistem otomatis untuk pintu, gerbang, dan pencahayaan rumah.
Selain mendukung efisiensi energi, konsep ini juga mengedepankan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan serta penggunaan teknologi cerdas untuk mengurangi emisi karbon.
Kompetisi IYRC ASEAN 2025 diikuti oleh sekitar 700 peserta dari negara-negara Asia Tenggara. Setiap peserta diwajibkan membuat konsep robot sesuai tema dalam bahasa Inggris, merakit robot secara mandiri, dan menyusun proposal serta bahan presentasi proyek.
Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi orang tua mereka, Kapten TNI AD Ardiansyah, SE dan Sundari Ika Erna Elghama, ST., MMSI. Usai kompetisi ini, Garuda Muda Roboteam dijadwalkan melanjutkan perjuangan di ajang IYRC tingkat dunia yang akan digelar di Korea Selatan pada Agustus 2025 mendatang.