Tangerang, salakaNews.com – Anggota polisi membanting mahasiswa yang tengah melakukan aksi unjuk rasa pada peringatakan hari jadi kabupaten Tangerang ke 389, di kawasan pusat pemerintahan kabupaten Tangerang.
Peristiwa itu terekam kamera dan kemudia menjadi viral di media sosil. dalam video tersebut anggota polisi membanting peserta aksi unjuk rasa hingga kejang-kejang dan sempat tak sadarkan diri. (Rabu, 13 Oktober 2021).
Aksi demo berlangsung ricuh, beberapa petugas terlihat menangkap para pengunjuk rasa. Dalam video itu tampak seorang polisi berseragam lengkap mebanting mahasiswa hingga kejang-kejang.
Sementara Kapolresta Tangerang Wahyu Sri Bintoro mengatakan mahsiswa peserta aksi yang dibanting anggotanya masih bisa berjalan.
“saya hanya memberikan info bahwa yang bersangkutan masih bisa jalan” Kata Wahyu seperti dikutif CNNIndonesia.com
Wahyu menyebut, kondisi mahasiwa tersebut juga masih sehat dan akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kondisi pisiknya.
“kondisinya masih sehat, yang bersangkutan akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis,” lanjut Wahyu.
Diketahui demo mahasiswa yang berakhir ricuh di depan puspem kab Tangerang di Tigaraksa tersebt bertepatan dengan hari jadi kabupaten tangerang yang ke 389.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan, tindakan refresif itu tidak dibenarkan, karena tidak sesuai dengan protap polisi saat pengamanan demonstrasi.
“sesungguhnya itu manjadi ranah dari internal affair dalam konteks pemeriksaan internal propam. Pada prinsipnya sudah ada ketentuan prosedur dalam melakukan pengamanan,” kata Shinto seperti dikutif dari TangerangNews.com
Oleh karena itu pihaknya bakal memberikan sanksi kepada anggota polisi tersebut, bila mana terbukti melakukan tindakan represif.
“pasti, polda Banten sudah konsen dari pak Kapolda, bahwa kesalahan prosedur dari pengamanan itu harus dilakukan penindakan” tandasnya.
Atas peristiwa itu, Polda Banten pun akan memetintahkan jajaran polresta Tangerang untuk menyelidiki peristiwa itu.
“ ini harus kita tanyakan dulu siapa petugasnya dan bagaimana cerita yang bersangkutan atau kronologisnya, saya akan ciba konfirmasi,” kata Shinto.
Editor: tam