TANGSEL, salakaNews- Pemerintah Kota Tangerang Selatan melakukan koordinasi terkait wabah Virus Corona dengan rumah sakit Kota Tangerang dan RSPI yang sudah memiliki ruang instalasi khusus.
Kabid P2PL Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, Tangsel merupakan salah satu daerah cepat tanggap yang melakukan pencegahan dan simulasi penanganan virus berbahaya tersebut.
”Sebelumnya juga kami melakukan penanganan seperti penanganan virus flu burung dan flu babi,” kata Tulus dalam Rapat Lintas Sektoral Terkait Virus Corona di Hotel Sol Marina Kota Tangsel, Jumat (31/01).
Tulus menambahkan, selain adanya fasilitas koordinasi tersebut, Pemkot Tangsel juga telah melakukan persiapan di RSU Tangsel dengan menyiapkan satu ruang khusus dengan dua tempat tidur.
”Sifatnya untuk observasi, jadi jika ada pasien yang memiliki gejala, bisa diobservasi di ruangan tersebut,” katanya.
Sementara, Kasie PIE Ditjen P2P Kemenkes RI, Dokter Cita, menjelaskan, pihak kementerian Telah melakukan upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan rumah sakit rujukan untuk menangani virus corona tersebut.
Kemenkes juga melakukan Webinar (penyelenggaraan seminar dilakukan melalui media online, tanpa harus bertatap muka-red.) rutin yang melibatkan enam provinsi sekaligus. ”Dimana enam provinsi itu memiliki akses langsung terhadap kedatangan turis luar negeri. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Riau, Kota Batam, dan Sulawesi Utara,” ujar Cita.
Saat ini kata dia, Kemenkes sedang aktif melakukan edukasi terhadap pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia, dengan begitu diharapkan, masyarakat Indonesia akan lebih peka terhadap penyakit tersebut.
Sementara Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengimbau kepada seluruh stake holder untuk berpartisipasi secara aktif dalam memaksimalkan pencegahan ini tanpa membuat masyarakat merasa khawatir.
”Jadi, untuk sosialisasi ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus. Saya yakin masyarakat sudah jauh lebih pintar. Efek dari sosialisasi secara terus menerus justru membuat masyarakat menjadi paranoid. Jadi lakukan sosialisasi sekadarnya,” kata Airin.
Salah satu sosialisasi yang akan mereka lakukan adalah memaksimalkan teknologi. Sehingga, Dinas Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sosialisasi ini melalui website, Instagram atau lainnya.
(Redaksi)