Pelaku UMKM dan BUMDes Gambut Mendapatkan Pelatihan Dari BRG Pasarkan Produk Secara Digital

0
104
views
Badan Restorasi Gambut menggelar pembinaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM dan BUMDes melalui pemasaran secara Digital (foto: dok)

Jakarta, salakaNews – Sebanyak 49 Usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan badan usaha milik desa (BumDes) mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari Badan Restorasi Gambut (BRG). melalui Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) RI melakukan pelatihan seluruh pelaku usaha tersebut dengan memasarkan produk secara digital, Upaya itu dilakukan agar produk UMKM atau Bumdes tersebut diminati oleh masyarakat secara luas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sub Kelompok Kerja Kemitraan, Resolusi Konflik Sosial dan Pengaduan BRG, Yuyus Afrianto, mengatakan, kegiatan Pelatihan Online Pengembangan Pemasaran Produk Desa Peduli Gambut (DPG dilaksanakan pada Rabu (22/7) dan Jumat (24/7) mendatang.

para pealku UMKM dan BUMDes mendapatkan pelatihan bagaimana memasarkan produk mereka secara digital (foto: dok)

Ia menuturkan, kegiatan diselenggarakan atas kerja sama BRG dan PT Bukalapak.Com. Peserta pelatihan yakni 49 Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang berasal dari Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Pelatihan membahas pengenalan marketplace, tutorial dan praktik membuat akun toko online dan foto produk.

“Banyak produk yang dihasilkan kelompok masyarakat binaan BRG. Saat ini pandemi Covid-19 menyebabkan pemasaran produk UMKM banyak terganggu. Untuk itu BRG membantu kelompok mayarakat yang ada di Desa Peduli Gambut agar memasarkan produk mereka secara online, serta mengajak mereka bergabung di marketplace ini,” kata Yuyus Afrianto yang menjabat sebagai ketua panitia ini. Rabu, (22/7).

Setelah dilakukan pendataan, masih ditemukan UMKM binaan BRG yang menjual produknya secara konvensional. Padahal, kata dia, saat ini semuanya serba digital. Jadi penting sekali beradaptasi dengan pasar daring.

“Masih ada diantara mereka yang menjual di pasar lokal. Kalau sudah mengikuti pelatihan ini produk mereka dapat dipasarkan online,” tuturnya.

Yuyus juga menambahkan, selain pelatihan pihaknya juga memberi bantuan alat pendukung produksi kepada UMKM yang ada. Ini bagian dari respon penyelamatan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan BRG.

Untuk diketahui, Kedeputian Bidang Edukasi Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG RI sendiri telah menjalankan program Desa Peduli Gambut (DPG) sejak tahun 2017. Sebanyak 525 desa telah didampingi tim restorasi daerah.

Selain memberikan dampak yang positif untuk perlindungan gambut, program DPG terbukti mampu memberdayakan kelompok masyarakat melalui pemanfaatan tanaman yang ada di lahan gambut. Serat tumbuhan gambut tersebut di produksi masyarakat menjadi produk kerajinan serta olahan makanan yang bernilai ekonomi.

Selanjutnya, masyarakat pun lebih memahami bagaimana tata kelola gambut yang baik dan benar. Bahkan mereka mulai menerapkan pertanian tanpa bakar, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Hal ini jelas turut mengurangi potensi pencegah terjadinya Karhutla yang kerap terjadi.

(red/yan)