Para Pengungsi Tsunami Selat Sunda di Wilayah Pesisir Pandeglang Terpencar

0
797
views
para pengungsi korban Tsunami pantai selat sunda, tepatnya di pesisir pantai pandeglang tengah mengungsi di lokasi datara tinggi. (foto: istimewa)

Pandeglang, salakaNews – Pasca terjadinya Tsunami yang melanda kawasan di selat sunda terutama bagian wilayah Banten Barat, di wilayah pesisir Pandeglang masih diselimuti rasa cemas bagi penduduk yang tinggal di sekitar pantai.

Mereka hingga malam ini (minggu 23/12 2018) masih bertahan di penampungan sementara, ada banyak lokasi yang dijadikan tempat bernaung. Berdasarkan informasi yang dihimpun menunjukan para pengungsi menyebar ke beberapa wilayah yang ada di beberapa kecamatan yang datarannya tinggi, seperti Cisata, Jiput, Pulosari.

Pantauan salakaNews, beberapa warga yang mengungsi ke kecamatan Pulosari berawsal dari desa Cigondang, dan Teluk kecamatan Labuan, ada juga dari kecamatan Panimbang..

Sementara korban yang mengungsi ke Kadu kokosan desa Janaka, kecamatan Jiput berasal dari Carita, tepatnya di kawasan hotel Mutiara Carita. Rumah warga di lokasi ini sebagian luluh lantak rata, dihancurkan oleh gelombang ganas.

Desa Sukasari adalah satu dari sekian banyak desa yang menampung para pengungsi. Pihak desa membuka penampungan di kantor desa, dan juga beberapa tempat yang dianggap layak untuk tempat penampungan sementara.

Tercatat tidak kurang dari 250 orang korban Tsunami yang berada di bale desa Sukasari, kecamatan Pulosari.  Kepala Desa Sukasari Iswandi Gantiana saat dihubungi mengatakan, pihaknya membuka posko pengungsian sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

para pengungsi korban Tsunami yang tinggal di bale desa sukasari kecamatan Pulosari, kab. padeglang. (foto: erland/salakanews)

“kami siap membuka penampungan bagi para pengungsi yang mungkin memerlukan tempat sementara untuk berteduh, di sini ada ruang SD, ruang TK, dan Mushola” kata Iswandi. Minggu, (23/12).

Lebih lanjut dikatakan Iswandi, adapun ruang SD dan TK semuanya sudah dikoordinasikan dengan pihak sekolah, mengingat dalam sepekan ini memasuki hari libur setelah menghadapi UAS. selain itu pihaknya juga menyediakan dapur umum, dan tempat pengobatan geratis.

Hal senada dikatakan oleh Ace Jarnuji camat Pulosari, pihaknya turut membantu menangani warga yang hingga kini terus berdatangan, yakni di Bonghas, dan kadu hileud. Kecamatan Pulosari.

Adapun bantuan yang disalurkan kata Ace, berasal dari pemerintah Daerah melalui BPBD yang telah diusulkan.

Sementara berdasarkan laporan masyarakat kecamatan Carita, ada beberapa desa yang saat ini masih terisolasi dan belum mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah maupun khalayak. Masyarakat dari tiga desa itu yakni; desa Carita, desa Banjarmasin, dan desa Tembong.

Mereka saat ini masih mengungsi di rumah – rumah warga yang lokasinya agak jauh dari kawasan pesisir. Sedangkan titik lokasi pengungsian diantaranya di kampung Tembol, kampung Kadukokosan, kampung Galaya, dan kampung Salabarang. Keempat kampung itu hingga kini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun swasta.

“mereka saat ini butuh logistik berupa makanan dan obat-obatan,” kata Herman selaku warga Carita yang juga menjadi relawan bencana.

Begitu juga korban Tsunami yang saat ini di berada di Kecamatan Sumur,diantaranya yang terkena terjangan Tsunami yaitu; desa Kertamukti, desa Tunggal jaya, desa Cigorondong, desa Tamanjaya, dan desa Unjungjaya, merupakan daerah terparah yang ada di kecamatan Sumur.

Saat ini wilayah itu belum ada tim evakuasi  sementara di kawasan wisata Ciputih Resort beberapa bangunan porak poranda.

(tim)