Ribuan Hektare Lahan Warga diduga dikuasai PT SIL, Kasusnya hingga kini masih terlunta-lunta.
Tulang Bawang, SALAKANEWS.com- Masyarakat Adat Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, melaporkan sengketa lahan yang terjadi di daerah tersebut ke Kantor Staf Presiden. Laporan itu diterima oleh Abet Nego Tarigan selaku Tenaga Ahli di Kantor Staff Presiden di Jalan Medan Merdeka Barat, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2019).
Koordinator Masyarakat Adat Bakung Udik, Antoni AT. Mengatakan, selama bertahun-tahun warganya memiliki persoalan terkait tanah yang telah diklaim oleh PT.SIL (Sweet Indo Lampung), sejak Tahun 1992 tanah seluas kurang lebih 2000 hektare (dua ribu hektar) itu kini maslaahnya masih terkatung-katung, sehingga perusahaan itu dengan leluasa menguasai tanah tersebut.
“Kami akan perjuangkan seluruh tanah masyarakat Bakung Udik, yang luas keseluruhan lahan Kurang lebih dua ribu Hektar,” kata Anton
Anton beserta warga lainnya mengadukan kasus itu ke Presiden karena pihak-pihak terkait yang ada di daerah tidak dapat menyelsaikan perseoalan tersebut, hingga ia bersama warga lainnya menempuh jalan ke tingkat yang lebih tinggi.
Laporan sengketa lahan itu dilayangkan kepada KSP-RI, dengan tembusan kepada presiden RI. Antoni, AT dan rombongan berharap Presiden dapat segera membantu menyelesaikan Sengketa tanah milik masyarakat melalui penyelesaian TORA (Tanah Objek Reforma Agraria).
Melalui Kantor Staf Presiden (KSP) inilah diharapkan dapat Memfasilitasi dan memediasi penyelesaian sengketa Tanah Milik Masyarakat Bakung Udik Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Dengan tuntutan pihak Perusahaan (PT SIL) dapat mengembalikan tanah milik Masyarakat yang selama ini dikuasainya secara ilegal.
Selaku ahli waris dari pada Birron AT, Antoni, AT yang juga Kordinator Masyarakat Bakung Udik Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, dalam perjuangannya telah mengkordinir sebanyak sebelas umbul, diantaranya Umbul Kayu Mulu Tengah, Umbul Kuyung Gepeng, Umbul Tulung Getok, Umbul Bawang Tokang Gabaou, Umbul Ulu Lebung Atas, Umbul Olok Berak Tengah, Umbul Darat Nyului, Umbul Sepertu Atas, Umbul Lebok Ilir, umbul Bawang Tafpui Udik, dan Umbul Olok Keparang.
Antoni beserta masyarakat lainnya berharap, semoga bapak presiden Jokowi dapat membantu rakyat yang tertindas dan mengalami ketidak adilan.
“kami berharap kepada Presiden Jokowi untuk dapat menegakkan keadilan bagi rakyat di Bumi Lampung,” Ujar Antoni.
Diketahu, sebelum berangkat ke KSP, pada siang hari(26/6/19) rombongan (masyarakat adat Bakung Udik, Tulang Bawang, Lampung ) singgah dalam waktu yang tak lama di gedung Jurnalis Boarding School yang berada di Cilegon, Banten.
Dalam persinggahan itu rombongan menjumpai Sekjen SMSI Pusat, Firdaus, yang juga selaku Masyarakat Lampung di Rantau. Rombongan tersebut berharap kepada Lembaga SMSI dan PWI untuk mendorong kasus ini agar segera dituntaskan.
Pada kesempatan silaturahmi tersebut, dalam kondisi belum sehat Firdaus sebagai Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di dampingi Yono Hartono, Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama dan Julherman kepala sekretariat SMSI Pusat mengapresiasi kepercayaan masyarakat tesebut.
Firdaus mengatakan, pihaknya selaku insan Pers sangat berterimakasih kepada masyarakat Tulang bawang dipercaya dan diamanahkan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, ia berjanji akan terus memperjuangkan kepentingan masyarakat lemah.
“Saya selaku Pribadi masyarakat pers, tentunya akan tegak lurus bergerak dan berjuang untuk kepentingan masyarakat luas. Untuk itu saya tentu akan berkordinasi dengan seluruh elemen msyarakat pers yang mengerti permasalahan tersebut. Saya berjanji tidak akan diam,” tandasnya.
Sementara PT SIL (Sweet Indo Lampung) pihaknya belum memberikan tanggapan terkait masalah ini, hingga berita ini diturunkan.
(rd/slk)