LTN NU Gelar Pelatihan Media Digital Untuk Santri

0
539
views
KH Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam kegiatan pelatihan dan Pembekalan Media Digital sebagai penunjang pemberdayaan ekonomi umat, di PonPes Annawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten. (Foto: Salakanews)

“Saya telah meminta kepada Presiden untuk membuat Bank Waqaf sebanyak 100 Bank, guna menunjang ekonomi umat, Penggeraknya adalah santri-santri Pondok Pesantren untuk Kesejahteraan masyarakat dan bangsa” — KH Ma’ruf Amin

Salakanews, Serang- Lembaga T’lif Wan Nasyir PBNU bekerja sama dengan Kominfo menyelenggarakan Pelatihan dan Pembekalan Media Digital untuk Para Santri yang digelar di Yayasan Pondok Pesantren Annawawi Tanara Kabupaten Serang, Banten. (23/04).

Acara dengan tema “Peran Media Digital Untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat” itu dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya dari pihak Kementrian Komunikasi dan Informatika Drs, Selamat Sembiring M.Si selaku sekretaris Komisi Informasi Pusat (KIP). dari KOMINFO, Kapolda Banten Sigit Prabowo, Danrem, Rais ‘Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin, Jajaran Pemprov Banten, dan tamu undangan lainnya.

Slamet Asumbiring dari pihak KOMINFO dalam sambutannya mengatakan, Indonesia merupakan negara yang cukup diperhitungkan dalam penggunaan internet, sebagai bangsa yang besar tentunya dalam penggunaan internet no 4 di dunia dan hampir di semua MEDSOS (media sosial) aplikasi seperti twitter no 3 di dunia. Ironisnya dari kesemuaa aplikasi android indonesia menduduki peringkat pertama dalam penggunaan berita berita HOAX, ujar Slamet.

Saat ini kata Slamet, anak muda indonesia menggunakan media digital lebih condong kepada  hal yang tidak bermanfaat/negatif, seperti  ujaran kebencian dan berita hoax. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan berimplikasi pada stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tujuan kita pada acara kali ini ialah mecerdaskan masyarakat dalam memanfaatkan media baik dalam mengelola maupun menyerap informasi” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolda Banten Sigit Prabowo mengatakan, ada perbedaan mendasar antara jaman dahulu dengan sekarang, Sigit memberikan contoh jika dulu masyarakat berebut tempat untuk berjualan seperti di pasar tanah abang,  glodok,  dll.  Tapi sekarang justru masyarakat lebih mudah dalam melaksanakan usahanya hanya dengan menggunakan Media Digital.

“orang sudah bisa berjualan di rumah cukup dengan menggunakan Media Digital, namun demikian  dapat memberikan efek negatif pada penjual di pasar daya belinya sangat menurun” kata Sigit.

Seraya mengatakan, selain ada hal positif pasti ada dmpak negatif dalam menggunakan media digital, setiap hari dapat ditemukan banyaknya berita hoax atau berita bohong, ini merupakan strategi perang pada zaman dulu  sekaligus strategi yang saat inilah kembali digunakan, kata Sigit.

Sementara KH. Ma’ruf Amin pada kegiatan ini memberikan penghargaan kepada LTN dan KOMINFO yang telah mengadakan Pelatihan Media Digital yang akan diikuti oleh seluruh santri  Pondok Pesantren Annawawi Tanara, Kabupaten Serang. Dalam sambutannya ia menyampaikan beberapa hal terkait penggunaan Media Digital, menurutnya NU hari ini dikenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

“Hurup Dod dari lambang NU yg panjang artinya NU harus mendunia” ujar Kh. Ma’ruf disertai tepuk tangan yang gemuruh dari peserta.

Lebih lanjut KH Ma’ruf memaparkan jika kaum Santri adalah pemimpin dunia masa depan,  tugas kita sekarang meng-NU-kan dunia, men-Dod-kan NU di dunia, dan tugas NU mengajak kebaikan Adda’wa minal khoirot dan menjauhkan keburukan-keburukan informasi ini tema pada hari ini terimakasih kepada KOMINFO,

“ayo kita bareng-bareng membangun ekonomi umat lewat media digital, dulu Alfamart, Indomart,  tapi sekarang dan kedepanya kita ganti dengan Bismillah Mart dan Alfatihah Mart”, ujarnya dengan diikuti tawa hadirin dengan bergemuruh.

Kh.Ma’ruf Amin menginformasikan kepada hadirin jika ia telah meminta kepada Presiden untuk membuat Bank Waqaf sebanyak 100 Bank, guna untuk menunjang ekonomi umat, jika gagasannya ini terealisasi maka tidak menutup kemungkinan  kedepan yang mengelola itu semua dari pihak Pondok Pesantren. Penggeraknya adalah santri-santri untuk masyarakat dan bangsa. Dengan begitu masyarakat tidak menjadi beban negara, akan tetapi justru bermanfaat untuk ekonomi negara.

KH Ma’ruf berharap jangan sampai negara ini dirusak oleh kelompok yang tidak memiliki komitmen kebangsaan. Oleh karena itulah perlu diperkuat ekonomi umat, karena pada hari ini kata Ma’ruf perang kita ada di medsos dan setan ada di medsos, katanya. demikian pentingnya pelatihan Digital Media ini dilakukan  sebagai bentuk menghadang dengan kelompok-kelompok yang tidak memiliki komitmen, pungkasnya.

(red)