Kampus UMN Berdayakan Warga Desa Binaan Ubah Sampah Jadi Pupuk Cair

0
88
views
Dr. Indiwan Seto, Ketua Tim Dosen UMN(mengenakan Topi) bersama warga desa binaan kampus dalam mengembangkan pupuk cair (foto: dok)

Kab. Tangerang, salakaNews.com – Tim dosen Kampus Universitas Multimedia Nusantara secara terbuka siap membantu warga desa binaan kampus yakni dalam mengubah sampah organik limbah rumah tangga menjadi pupuk cair organic untuk menyuburkan tanaman warga.

Ketua Tim Dosen UMN, Indiwan Seto Wahjuwibowo mwngatakan, pihaknya mengaku telah melakukan riset dan uji coba di Kampusnya dalam pembuatan pupuk cair dengan merangkul masyarakat khususnya sebagai desa binaan yang saat ini terus bekerjasama.

“Kami sudah melakukan riset dan ujicoba di kampus, dalam pembuatan tong dan simulasi pembuatan pupuk cair di kampus bekerjasama dengan dosen-dosen  Ilmu Komunikasi, Teknik dan Ekonomi Bisnis,” ujar  Indiwan seto wahjuwibowo, di Tangerang, Senin (14/6).

Tim Dosen UMN dalam mengembangkan pupuk cair organik (foto: dok)

Program pembuatan pupuk cair organic tersebut dilaksanakan di sejumlah desa Binaan kampus UMN, yakni di wilayah Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, di desa Lengkong Kulon, dan desa Serdang Wetan, Kabupaten Tangerang.

Tetapi sebelum diperkenalkan di desa binaan, secara terbatas sudah disimulasikan dan diuji coba di kampus UMN dan melibatkan sejumlah pedagang buah di wilayah Tangerang.

Menurut Indiwan yang juga Kepala Pengabdian Kepada Masyarakat UMN saat ini di sekitar kampus, pemanfaatan sampah atau limbah organic dari rumah tangga masih sedikit, padahal bila dikelola secara maksimal akan bisa menghasilkan uang.

Saat simulasi dan uji coba pembuatan pupuk cair,  sampah organic dari kantin di kampus UMN kemudian dipilah dan dibersihkan dari sampah plastic dan B3, kemudian dimasukkan ke dalam alat pemrosesan berupa drum atau ember dan  dibantu proses pembusukannya menggunakan cairan EM4  atau larutan bioaktivator alami. sementara EM4 di gunakan untuk memfermentasi bahan Organik di dalam tanah, menjadi unsur – unsur organik, meningkatkan kesuburan tanah dan produktifitas tanaman. Dapat juga digunakan sebagai bioaktivator sebagai Campuran pupuk kandang dan kompos.

“Setelah berhasil dan diujicoba di kampus, kemudian tim mulai melakukan sosialisasi dan pelatian pembuatan pupuk cair  dengan mengundang sejumlah warga desa binaan, khususnya dari Lengkong Kulon  dan Bojong Nagka,” terangnya..

Ada pun tujuan dan  manfaat  dari  Program  tersebut  adalah  untuk membantu desa –desa binaan UMN seperti   lengkong    kulon dari segi pengelolaan sampah. Pengelolaan ini untuk sampah organik seperti  kertas  dan  plastik  atau  bisa  diolah menjadi kerajinan tangan. Untuk sampah an-organik seperti  sisa  makanan  dan  kulit  buah.

Dari sampah tersebut bisa dijadikan pupuk cair organic. Selain itu hasil dari pengelolaan ini bisa dijual dan menghasilkan uang yang digunakan untuk mengembangkan desa  Lengkong  Kulon  menjadi lebih baik.

Solusi yang ditawarkan dengan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah  dengan  membuat sistem   pengolahan   sampah   menjadi   pupuk   cair organik menggunakan peralatan sederhana yang ada di sekitar desa. Para dosen memberikan penyuluhan tentang  bagaimana  pengelolaan  sampah  yang  baik pada   lingkungan   Desa   Lengkong   Kulon.   Dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Dari kegiatan  ini kemudian outputnya disampaikan dalam konferensi ilmiah Pengabdian kepada masyarakat dan CSR yang digelar  Oktober lalu.

Ke depannya, khususnya setelah pandemic berakhir, Kampus UMN akan melatih secara massal generasi muda agar bisa memanfaatkan teknik ini untuk mengubah sampah organic khususnya  sampah yang berasal dari limbah rumah tangga.

Indiwan berharap dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, bisa lebih mengoptimalkan penanganan sampah lingkungan sekaligus memberikan kemampuan bagi warga desa binaan agar bisa mendapat pemasukan baru dengan mengubah sampah menjadi pupuk cair yang bisa meningkatkan penghasilan warga.

(red)