“Disinilah kita bisa menorehkan sebuah pemikiran kita sehingga kita bisa menawarkan kepada PEMDA (Pemerintah Daerah) agar terarah dan terencana dalam melaksanakan pembangunan– M.Basyir (Ketua PC PMII Pandeglang)
Salakanews, Pandeglang- Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang mengakui jika keberadaan pemuda saat ini sangat dibutuhkan, khususnya suara mahasiswa sebagai salah satu lokomotif penggerak perubahan. Hal itu dapat dirasakan pada saat sistem pemerintahan lemah dapat berubah secara signifikan berkat masukan-masukan yang konstruktif dari para pemuda.
Hal itu disampaikan Bupati Pandeglang Irna Narulita di acara Halal Bil Halal, Pelantikan dan Rakercab PMII Pandeglang di gedung MUI, Selasa, (03/07).
Menurut Irna, Pemerintah Daerah menyadari system yang selama ini dinilai lemah menjadi lebih baik berkat masukan-masukan yang konstruktif dari para pemikir muda, dan pihaknya menerima dengan senang hati.
“Jadi kami tau kelemahan kami dengan masukan yang konstruktif itu. dengan demikian ini menjadi tradisi positif yang harus dirawat,” kata Irna.
Lebih lanjut Irna juga mengingatkan kepda kader PMII untuk tidak jauh dari ajaran agama dan nilai-nilai islam untuk terus saling mengingatkan ke arah yang lebih baik.
“mengingatkan kebenaran, mengingatkan kesabaran, sama komitmennya dengan para sahabat-sahabt PMII yaitu melakukan hijrah, perubahan secara mendasar” tandasnya. Seraya mengatakan, Perubahan paradigma yang luar biasa sangat berguna bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara) berkat masukan dari PMII, dan tentunya dari OKP lainnya. salah satu keberhasilan dari paradigma yang sudah diterapkan itu ialah, pola yang tadinya berbelit-belit dan birokrasi yang terlalu lama bisa dilakukan dalam kurun waktu 2-3 hari.
Pada kesempatan yang sama Ketua dimisioner PC PMII AJat Sudrajat mengatakan, selama menjadi kader dan pengurus PMII pihaknya dapat memahami bagaimana menjadi pengurus PMII Pandeglang, oleh karena itu kata Ajat, Pemahaman intelektualitas kader harus terus diisi dengan buku-buku bacaan yang menjadi rujukan bahwa bergerak harus berdasarkan teori yang jelas.
“Karen pmii adalah kader pemikir, pejuang, dan kader pergerakan. Dengan demikian intelektualitas seorang kader dapat diaktualisasikan secara nyata untuk perubahan ke arah yang lebih baik,“ katanya.
Sementara Ketua PMII Muhamad Basyir dalam sambutan perdananya mengajak kepada seluruh kader untuk terus merawat dan membesarkan PMII sebagai organisasi yang bernafaskan Ahlussunah Waljamaah, menurutnya salah satu merawat tradisi dan kultur PMII adalah dengan mempertahankan budaya baca dan diskusi, karena dengan cara itulah PMII akan tetap menjadi organisasi mahasiswa yang besar dan dapat diperhitungkan oleh siapapun,
“dari tradisi (membaca dan diskusi) itulah kita mempunyai reperensi yang jelas, sehingga dapat menyampaikan segala bentuk kebijakan yang tidak pro kepada rakyat,”ujarnya.
Basyir juga mendorong Pemda dalam membuat kebijakan ke arah yang lebih baik. Ia berharap setiap pembangunan daerah yang dilaksakan harus matang dan terencana, jika itu tidak dilakukan maka pihaknya tak akan sungjan untuk turun ke jalan dalam menyuarakan aspirasi rakyat
“Disinilah kita bisa menorehkan sebuah pemikiran kita sehingga kita bisa menawarkan kepada PEMDA (Pemerintah Daerah) agar terarah dan terencana dalam melaksanakan pembangunan, maka sudah selayaknya OKP dengan Pemda harus digandeng, siapa lagi klo bukan kita” kata Basyir.
Ia juga meminta kepada pengurus dan kader agar kuliah jangan sampai dtinggalkan hanya untuk berorganisasi, namun harus dibuktikan jika kader pmii adalah kader terbaik dalam menorehkan prestasi untuk pembangunan Pandeglang.
Hadir dalam acara itu Bupati Pandeglang Irna Narulita, PB PMII diwakili wakil sekjen bidang kaderisasi Samad, PKC Mukhtar, ketua MUI H.Hamdi, IKA PMII Pandeglang, Kapolres dan Kodim yang diwakili, dan sejumlah Pejabat daerah lainnya.
(red)