BEKASI, salakaNews.com – Rendahnya minat baca di Indonesia, khusunya di kalangan remaja dan anak-anak, menjadi perhatian serius sivitas akademi Universitas Mercu Buana.
Dalam survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) dan dirilis Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019 menyebutkan Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara.
Situasi tersebut tentu saja memengaruhi tingkat kecerdasan intelektual generasi muda di masa datang. Menyadari hal ini sivitas akademika Universitas Mercu Buana, yang terdiri dari Dosen Fakultas Ilmu Komputer UMB dan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Esa Unggul berkolaborasi dengan Rumah Baca Umi (RUMI) menggelar acara Pengabdian Masyarakat di TPST Bantar Gebang, Kabupaten Bekasi, dengan judul Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital pada Sabtu (01/03/22).
Perubahan cepat yang terjadi pada era digital ini mendorong edukasi literasi digital menjadi keharusan. Pernyataan tersebut disampaikan Puji Rahayu, Ketua Tim PkM Universitas Mercu Buana dalam Acara PkM di Bantar Gebang pada Kamis (28/07).
Data menunjukkan bahwa perangkat telepon selular di dunia telah melampaui jumlah manusia, akan tetapi kompetensi literasi digital masih rendah, sehingga kegiatan literasi digital harus terus diedukasikan kepada anak-anak guna meningkatkan kemampuan membaca anak-anak.
“Ini menjadi tugas kami dari pihak akademisi mengedukasi anak-anak supaya alat belajar (e-book) yang kami berikan bisa memberi manfaat melalui program pengabdian pada masyarakat ini,” kata Puji.
Sementara Heryanti, Ketua tim PkM Universitas Esa Unggul menambahkan, Adanya program kerjasama PkM antara Universitas Esa Unggul dan Universitas Mercu Buana adalah untuk mengantarkan anak-anak melek dan cerdas memahami informasi yang didapat.
“Program ini sungguh tepat dengan kebutuhan rumah baca RUMI,” katanya.
Dalam kegiatan ini pihak Perguruan Tinggi membantu penyediaan modul aplikasi e-book, dan cara penggunaannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatnya literasi digital dan kemampuan pengelola RUMI serta anak-anak yang ada di lingkungan TPST Bantar Gebang dalam menguasai penggunaan perangkat dan aplikasi digital sebagai sarana literasi.
“Saya tidak mau anak-anak terjebak hidup di sini, tidak bisa keluar kemana-mana, tidak punya bekal pengetahuan apapun, lalu mereka dimanfaatkan orang lain dengan menjadi pemulung seumur hidup mereka,” tandasnya
Oleh karena itu lanjut dia, dengan adanya program pengenalan e-book kepada anak-anak memberikan motivasi agar tidak berhenti belajar di manapun mereka.
Segala keterbatasan yang mereka hadapi tidak boleh menjadi penghalang,” ujar Noviana Rachmawati founder RUMI.
Pada acara tersebut tampil sebagai narasumber dan pengisi acara antara lain Dosen Universitas Mercu Buana; Puji Rahayu, Tazkiyah Herdi, Bayu Waseso, dan tim pengabdian pada masyarakat dari Universitas Esa Unggul, dipimpin Heryanti.
(Red)