Diprotes Warga, Pembangunan MCK SDN 7 Cihasem Dipindahkan

0
313
views
Lokasi sebelumnya rencana Pembangunan MCK di depan gedung SDN 7 Pandeglang. (foto: Syamsul/salakaNews)

Salakanews. Pandeglang- Pembangunan MCK SD Negri 7 Pandeglang yang diperuntukan bagi siswa dan guru mendapatkan respon negatif bagi warga setempat. Pasalnya pembangunan (MCK) sebelumnya telah dibangun di halaman sekolah itu  selain tidak elok juga dihawatirkan dapat menimbulkan bau tak sedap bagi warga yang tinggalnya berdekatan dengan lingkungan sekolah.

Encup warga Kp. Cihasem, Pandeglang menilai mendirikan MCK di depan sekolah sebaiknya dipindahkan ke tempat yang lebih pas, sehingga tidak hanya warga, siswa yang sedang belajar pun dikhawatirkan merasa tidak nyaman dengan kehadiran MCK itu.

“Jika pembangunan MCK itu dibangun di depan sekolah kan itu sangat tidak indah dipandang  dan mengganggu bagi warga yang rumahnya berdekatan dengan sekolah itu. dan dikhawtirkan dapat menimbulkan bau.” kata Encup.

Lokasi MCK yang akan dibangun di SDN 7 yang telah dipindahkan ke belakang gedung sekolah. (foto: syamsul/salakaNews)

Mendapatkan masukan dari warga, pihak sekolah akhirnya memindahkan lokasi pembangunan MCK. Ke belakang gedung sekolah. Sebelum dilakukan pemidahan diadakan musyawarah terlebih dahulu yang dihadiri mulai dari RT (rukun tetangga) dan warga sekitar, yang disaksikan oleh lembaga swadaya masyarakat.

Mimin Karminingsih Kepala Sekolah SDN 7 Ketika ditemui salakaNews menjelaskan, pelaksaanaan pembangunan MCK yang dilaksanakan dihalaman gedung sekolah  merupakan atas himbauan dari pihak dinas pendidikan, ada pun ketika proses pelaksanaannya bukanlah keinginan dari pihak sekolah.

“sebelum kami mendirikan banguan MCK di depan gedung sekolah itu kan atas himbauan atau intruksi dari dinas, karena katanya ini WC bagus,” Jelas Mmin.

Akan tetapi lanjut Mimin, setelah pelaksanaan pembangunan sedang berjalan sesuai himbauan dinas, munculah persoalan dari warga yang menolak pembangunan itu ada di depan gedung sekolah, pasalnya dikhawatirkan terjadi bau yang mengganggu kenyamanan warga.

Setelah mendapatkan teguran dari warga pihak sekolah langsung melakukan koordinasi dengan Kasi dan Korwil pendidikan setempat. Mereka mengatakan tidak masalah jika mau dipindahkan lokasi karena pembangunan itu sifatnya Swaklola, yang dibiayai oleh Dana Alokasi Sekolah (DAK) Sebesar Rp.82.814.000 Tahun Anggaran 2018.

“Setelah adanya teguran dari warga dari warga saya langsung melakukan koordinasi ke pak Kasi dan pak Korwil. Mereka mengatakan tidak masalah jika mau dipindahkan lokasi karena itukan Swaklola sifatnya,” terang Mimin.

Rep: Syam

Ed: tam