Pandeglang, salakaNews – Pasangan Bakal Calon (Bacalon) Bupati Thoni Fatoni Mukson dan Bakal Calon Wakil Bupati Pandeglang Miftahul Tamamy meminta KPU Pandeglang untuk memperlakukan sama kepada semua kontestan Pemilukada 2020. Perlakuan sama dimaksud agar penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu harus bersikap independen dan objektif dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu.
Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan mengingat lawan Thoni adalah petahana yang saat ini masih berada di pusat kekuasaan kabupaten Pandeglang. yakni Bupati Irna Narulita Dimiyati yang kembali mencalonkan diri sebagai bupati Pandeglang.
Seorang calon kepala daerah yang masih aktif memegang kekuasaan bukan tak mustahal memainkan peran yang amat penting dalam menggiring aparatur sipil negara (ASN) sebagai pasukan yang tak nampak, tetapi gerakannya amat terasa di permukaan.
“Saya sampaikan itu, karena yang akan menjadi calon hanya kami dan petahana. Sehingga jangan ajarkan kami untuk berbuat curang,” Kata Thoni saat konferensi pers usai menyerahkan berkas pendaftaran Bacalon Bupati ke KPU Pandeglang. Minggu (6/9/2020).
Lebih lanjut dikatakan Thoni, bahkan pengaruh kekuasaan itu telah dan sedang dipertontonkan ke publik dengan beberapa pelanggaran yang diciptakan seperti sebuah hal yang biasa dan dianggap lumrah.
“Dipertontonkan melanggar aturan tapi dibenarkan. Bahkan kami tidak menerima jika ada ASN yang mengarahkan salah satu calon,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya akan memperlakukan semua calon sama dalam Pilkada Pandeglang. Karena itu sudah harga mutlak penyelenggara Pemilu.
“Kami tidak akan membeda-bedakan paslon manapun, karena itu sudah kewajiban kami untuk memperlakukan semua calon dengan sama,” tandasnya.
Editor: tam
reporter: zis
