Salakanews,Tangsel- Badan Narkotika Nasional Kota Tangerang Selatan patut diapresiasi terkait kinerjanya dengan melakukan penekanan terhadap jumlah angka penggunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang. pasalnya jumlah pengguna Narkotika dan Obat haram lainnya pada tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016.
Hal itu terungkap dari siaran Pers BNNK Tangsel pada hari rabu pukul 14.00. WIB di lantai 3 kantor BNN kota Tangerang Selatan. (07/02/18).
Ketua BNNK Tangerang Selatan AKBP Hery pada sejumlah awak media mengatakan, selama rentang waktu pada tahun 2017 BNN kota Tangsel Telah merehabilitasi 18 pengguna Narkoba di kalangan pelajar satu diantaranya masih duduk di bangku SMP, sementara 14 orang duduk di SMA dan 3 orang dari kalangan mahasiswa. selain itu Pengguna Narkoba yang paling parah sedang menjalani rawat inap di Balai Rehabilitasi.
“Kita bersyukur dari data yang kita miliki pengguna Narkoba untuk tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016” ujar AKBP Hery didampingi kepala seksi pemberantasan Narkoba MP. Sidabutar, dan Dr. Vina Taurina.
Menurut Hery, Jumlah klien secara keseluruhan yang direhabilitasi di BNNK Tangsel pada tahun 2017 sebanyak 88 orang diantaranya 59 Laki-Laki dan 29 Perempuan.
Dari jumlah itu barang haram yang paling banyak dikonsumsi oleh pengguna adalah jenis Metamphetamine dan Amphetamine sebanyak 49%.
Jumlah pengguna Narkoba paling bnyak dari kalangan pekerja swasta. 3 orang anggota POLRI, 1 PNS, Pengangguran 9 orang, dan pelajar 18 orang.
Sementara pengguna narkoba dari kalangan pelajar yang direhabilitasi memgalami penurunan yakni sebanyak 37 orang.
“Melakukan sosialisasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang lainya ke sekolah-sekolah sangat efektif dalam rangka menekan jumlah pengguna narkotika” ujar Hery.
Sementara Dr Vina Taurina mengatakan panggunaan Narkotika yang dilakukan para pelajar disebabkan dari pengaruh lingkungan dan pergaulan yang membuatnya tidak kuasa menolak.
“Mereka (pelajar) yang terkena narkoba secara positif disebabkan dari pergaulan, biasanya terkena bujukan temennya yang lebih dewasa” ujar Vina.
Dengan demikian untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran Narkotika yang berada di kota Tangsel, pihak BNNK Tangsel terus melakukan upaya pencegahan, diantaranya mensosialisasikan secara terus menerus kapada masyarakat dan pelajar khususnya ke tiap-tiap sekolah, begitu juga ke kalangn pegawai baik swasta maupun pemerintahan.
Agar lebih efektif dan efisien dalam mensosialisasikan bahaya penggunaan Narkotika BNNK Tangsel telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik lembaga swasta maupun pemerintah, dintaranya; 10 Organisasi Perangkat Daerah, 5 Perusahaan Swasta, dan 9 Lembaga pendidikan yang telah bekerja sama. Dari semua lembaga itu BNNK melakukan cek urine secara berkala kepada seluruh karyawannya.
“Kita sudah melakukan kerja sama baik dengan pihak kepolisian maupun dengan organisasi yang ada termasuk organisasi kepramukaan” kata Hery,
karena menurutnya organisasi pramuka ini sangat efektif pentingnya mensosialisasikan bahaya penggunaan Narkotika dan obat terlarang lainnya, karena organisasi ini mulai dari pusat sampai ranting sangat efektif ketika mensosialisasikan pesan ini, tandasnya.
Pihak BNNK Tangsel berharap semoga tahun ini dan kedepan peredaran dan pengguna narkoba semakin sedikit dan berangsur hilang, guna tercipta kehidupan masyarakat yang sehat dan aman.
(tam)