Pandeglang, salakaNews – Seorang wartawan dari salah satu media online berinisial DA merasa dirugikan atas adanya pemberitaan yang ditayangkan di salah satu media yang juga merupakan media online pada edisi, Senin (27/07/2020) atas judul berita “Panitia Musda KNPI Pandeglang Tenggak Miras Usai Pemberkasan Calon”.
Kepada Salaka News, Rabu, (29/07/20) DA mengatakan, dirinya sempat merasa kaget ketika melihat photonya terpampang duduk berdampingan dengan panitia pada gambar berita tersebut. Pasalnya menurut DA, photo yang terpampang pada berita tersebut, dalam pandangannya seakan menggambarkan dirinya adalah Panitia Musda ke-15 DPD KNPI Pandeglang yang dituding melakukan minum-minuman keras usai pemberkasan calon pada pemberitaannya.
“Saya tegaskan kapasitas saya disitu bukan panita, tetapi saya sedang meliput jalannya Musda. Kehadiran saya disitu bersama panita sama sekali tidak melakukan minum-minuman keras,” tegas DA yang juga merupakan wartawan dari media online Cyber Investigasi.
Lebih lanjut dikatakannya, dirinya sangat menyesalkan atas tindakan wartawan yang yang mengambil dokumentasi kurang objektif untuk dijadikan visual dalam berita tersebut yang mana menurutnya mengakibatkan reputasi dan nama baiknya tercemar. Untuk itu ia berharap, agar pihak redaksi yang bersangkutan dapat bertanggung jawab.
“sesungguhnya saya lagi mencari tahu siapa sebetulnya yang mengambil gambar tersebut, dan ada motif apa, !!!? Dikarenakan photo saya sudah tersebar, saya minta agar pihak redaksi media tersebut untuk merubahnya dan minta maaf kepada saya,” cetusnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Pimpinan Redaksi Media Cyber Investigasi Saeful falah menyayangkan atas objek visual yang dipasang pada berita tersebut. Dikatakannya, dalam pemasangan objek visual sebuah berita meskinya harus disesuiakan dengan isi berita, sehingga tidak berdampak terhadap pencederaan sebuah privacy, reputasi dan juga nama baik seseorang.
“Ini berakibat memberikan sebuah asumsi kepada pembaca kalau DA itu Panitia yang diduga melakukan minum-minuman keras. Dan hal itu berdampak terhadap reputasi dan nama baiknya. Untuk itu saya menghimbau kepada pihak redaksi yang bersangkutan dapat melakukan klarifikasi dengan DA jangan sampai pada akhirnya menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” pungkasnya. (Dadi)