Airin Minta Sosialisasi Bahaya Virus Corona Jangan Bikin Masyarakat Paranoid

0
155
views
Walikota Tangsel, Airin Rachmy Diani didampingi wakil walikota Tangsel Benyamin Davne pada kegiatan rapat koordinasi dengan Rumah sakit daerah terkat penanganan wabah virus corona (foto: hmstgsl)

TANGSEL, salakaNews – Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menghimbau kepada seluruh elemen pemerintah yang ada di wilayah Tangsel, untuk berpartisipasi secara aktif dalam memaksimalkan pencegahan wabah virus Corona, tanpa membuat masyarakat merasa khawatir.

Menurutnya, sosialisasi tersebut penting dilakukan secara berkelanjutan dan masif agar masyarakat cerdas menyikapi hal tersebut.

”Jadi, untuk sosialisasi ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus. Saya yakin masyarakat sudah jauh lebih pintar. Efek dari sosialisasi secara terus menerus justru membuat masyarakat menjadi paranoid. Jadi lakukan sosialisasi sekadarnya,” kata Airin, dalam Rapat Lintas Sektoral Terkait Virus Corona yang diselenggarakan di Hotel Sol Marina Kota Tangsel, Jumat (31/01).

Pemkot Tangsel berkoordinasi dengan Rumah sakit daerah terkait penanganan Virus Corona yang berasal dari cina belakngan ini mewabah ke sejumlah negara (foto: hmstgsl)

Lebih lanjut dikatakannya, sosialisasi bahaya wabah virus corona lebih efektif dengan menggunakan teknologi, selain efesien juga secara cepat dapat diterima oleh masyarakat.

“Salah satu sosialisasi yang akan mereka lakukan adalah memaksimalkan teknologi. Sehingga, Dinas Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sosialisasi ini melalui website, Instagram atau lainnya,” ujarnya.

Sementara, Kasie PIE Ditjen P2P Kemenkes RI, Dokter Cita, menjelaskan, pihak kementerian telah melakukan upaya dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan rumah sakit rujukan dalam menangani virus corona tersebut.

Kemenkes juga melakukan Webinar (penyelenggaraan seminar menggunakan media digital tanpa harus bertatap muka-red.) rutin yang melibatkan enam provinsi sekaligus. ”Dimana enam provinsi itu memiliki akses langsung terhadap kedatangan turis luar negeri. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Riau, Kota Batam, dan Sulawesi Utara,” ujar Cita.

Saat ini kata dia, Kemenkes sedang aktif melakukan edukasi terhadap pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia, dengan begitu diharapkan, masyarakat Indonesia akan lebih peka terhadap penyakit tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Kabid P2PL Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Tulus Muladiyono mengatakan, Tangsel merupakan salah satu daerah cepat tanggap yang melakukan pencegahan dan simulasi penanganan virus berbahaya seperti Corona.

Jauh sebelum Virus corona merebak, Pemkot Tangsel melalui Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan virus flu burung dan flu babi.

”Sebelumnya juga kami melakukan penanganan seperti penanganan virus flu burung dan flu babi,” kata Tulus.

Dikatakannya, Pemkot Tangsel juga telah melakukan persiapan di RSU Tangsel dengan menyiapkan satu ruang khusus dengan dua tempat tidur. Hal itu dilakukan sebagai bahan uji lab, jika ada pasien yang teridentifikasi terkena virus bahaya tersebut.

”Sifatnya untuk observasi, jadi jika ada pasien yang memiliki gejala, bisa diobservasi di ruangan tersebut,” tandasnya.

(redaksi)