8 dari 19 orang di Pakuhaji Dinyatakan Reaktif Corona Setelah Jalani Rapid Test

0
303
views
8 dari 19 orang anggota keluarga dinyatakan reaktif corona setelah salah satu anggota keluarganya meninggal (foto: gtckt)

TANGERANG, salakaNews – Sebanyak 19 Anggota keluarga di desa Sukawali, kecamatan Pakuhaji, kabupaten Tangerang menjalani rapid test COVID-19. Hasilnya cukup mengejutkan, sebanyak 8 orang dinyatakan reaktif, termasuk 2 balita.

Hal itu disampaikan Juru bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi. Hendra mengatakan dilakukannya rapid test pada 19 orang tersebut karena salah satu anggota keluarganya ada yang meninggal akibat COVID-19.

Video terkait rapid test yang dilakukan pada 19 anggota keluarga oleh pihak Puskesmas Sukawali kecamatan Pakuhaji tersebut kemudian beredar di media sosial.

“Berita yang beredar di Medsos itu benar, 19 anggota keluarga di Desa Sukawali Kecamatan Pakuhaji dilakukan rapid test oleh Puskesmas Sukawali Kecematan Pakuhaji,” ujar dr Hendra Tarmizi ketika menyampaikan kepada humas gugus tugas Covid-19 Kabuparen Tangerang, Senin malam (18/5/20).

Salah-satu keluarganya meninggal PDP Covid-19 pada Jumat pekan lalu (14/5/20) dimakamkan di TPU Desa Buni Ayu, Kecamatan Suka Mulya (15/5/20) secara protocol Covid-19.

Lebih lanjut dikatakan dr Hendra Tarmizi, ke delapan orang yang dinyatakan reaktif itu rencanannya akan dirawat di Rumah Singgah Griya Anabatic, sedangkan 4 orang lainnya termasuk balita dan ibunya akan di rawat di RSU Tangerang.

“Rencana 8 orang yang reaktif akan di rawat, 4 orang termasuk balita dan ibunya di RSU Tangerang, dan 4 orang anggota lainnya di rujuk di rumah singgah penangangan covud-19 di Griya anabatic,” katanya.

Sementara Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar telah menginstruksikan kepada camat Pakuhaji untuk berkoordinasi dengan puskesmas dan RSUD Pakuhaji agar dilakukan tracking rapid test (melacak pemeriksaan secara cepat) terhada orang yang pernah kontak dengan almarhum korban covid-19 dan lingkungan keluarga pasien.

“Saya instruksikan kepada pak camat Pakuhaji agar berkoordinasi dengan puskesmas dan RSUD Pakuhaji untuk rapid test lagi selain 19 aggota keluarga terutama terhadap lingkunga keluarga pasien dan beberapa orang yang pernah kontak dengan almarhum,” kata Zaki.

(red)