YPII AL-Munir Sekolah Tertua di Kec. Banjar Lestarikan Kearipan Lokal

0
949
views
YPII Al-Munawir Kec.Banjar kab. Pandeglang, berdiri lestarikan Tradisi. (Foto: Syam/Dadi-Salakanews)

Salakanews, Pandeglang-Yayasan Pendidikan Islam Indonesia (YPII AL-Munir) merupakan salah satu yayasan tertua di Kecamatan Banjar, kabupaten Pandeglang, Banten. Jika dilihat dari usia, keberadaaan yayasan ini sudah senior dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya yang ada di wilayah itu, didirikan pada tahun 1945 oleh seorang ulama kharismatik bernama KH. Syarip Munir, yang belakangan nama Munir disematkan pada nama yayasan pendidikan.

Sekolah yang berlokasi di kampung Salinggara, desa Banjar, kecamatan Banjar, kabupaten Pandeglang ini pada mulanya hanya melaksanakan pembelajaran dimulai dari pengajian Diniyah, dimana pada masa itu siswa-siswinya berasal dari santriwan dan santriwati.

Seiring berkembangnya waktu, YPII AL-Munir meningkatkan setatus pendidikannya dari paud menjadi Madrasah Ibtidiah yang setara dengan sekolah dasar, tidak berselang lama kemudian pengelola sekolah juga menyetarakan pendidikan Sembilan Tahun dengan mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang setara dengan sekolah menengah pertama (SMP), dimulai pada tahun 1963.

Ketika KH.Syarif Munir Wafat,Yayasan pendidikan ini kemudian diteruskan oleh Putranya bernama A. Juwaeni (Alm). Lalu kemudian diteruskan oleh Kyai Ahmad Aonullah Syarif Munir. Hingga pada tahun 2014 telah terakreditasi dengan predikat B.

Sekolah YPII Al-Munawir Kec. Banjar, Pandeglang. (foto: Syam/Dadi-Salakanews)

Kepala Sekolah YPII AL-Munir Asep Awaludin kepada salakaNews mengatakan, Proses kegiatan belajar yang diterapkan di sekolah itu disesuaikan dengan perkembangan jaman, yakni dengan menerapkan sistem komputerisasi dan multimedia sehingga para siswa-siswi tidak merasa ketinggalan akan perkemabangan technologi. Meski demikian pihak pengelola yayasan tidaklah meninggalkan materi pokok yaitu ajaran kearifan lokal yang sudah  diterapkan oleh masyarakat sekitar dengan pengamalan ajaran agama islam yang bermadzhab pada Imam Safei’ warisan ilmu agama yang diajarakan secara turun temurun oleh ulama salaf.

“meski dalam proses KBM (kegiatan Belajar Mengajar) mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi di sini (YPII Al-Munir) pelajarannya lebih mengutamakan pendidikan agama diantaranya: Pengkajian Kitab Kuning, Qiroatul Qur’an, Qiroatul Kutub, Praktik ibadah, Tahfid, Tahmid, Marhaba, dan pelajaran lainnya yang biasa dipakai di masyarakat,” ujar Asep, Selasa (24/07/18).

Berdasarkan jumlah siswa pada tahun ini secara keseluruhan kurang lebih 700 siswa. Dimulai dari MDA hingga Madrasah Aliyah. Sebelum berkembangnya dunia pendidikan secara keseluruhan, sekolah ini kata Asep, pada tahun sebelumnya mengalami perkembangan yang sangat signifikan, itu terlihat dari banyaknya jumlah siswa setiap tahun yang masuk tidak kurang dari 100 siswa, akan tetapi belakangan ini mengalami penurunan jumlah, hal itu kata Asep seiring banyaknya sekolah-sekolah baru sebagai pilihan masyarakat. Selain itu pihaknya masih banyak memerlukan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar seperti komputer, Ruang Kelas baru, Laboratorium dan yang lainnya sebagai penunjang KBM untuk siswa.

“Karena setiap tahunnya kalau dulu itu yang masuk lebih dari seratus orang, namun untuk tahun ajaran baru sekarang mengalami penyusutan karena banyaknya sekolah-sekolah baru yang bermunculan,” Ujar Asep. kebutuhan sekarang ini kita seperti komputer,Ruang Kelas baru,Laboratorium dan yang lainnya sebagai penunjang KBM untuk siswa.

Sementara Salah seorang Siswa Madrasah Aliyah Asep Haerudin Mengatakan, dengan belajar di sekolah ini ia mendapatkan ilmu, baik ilmu umum maupun agama, yang paling khas kata Haerudin ialah mengikuti pelajaran yang sesuai dengan tradisi keagamaan yang ada di daerahnya, yakni tahlil dan marhaba.

“Tujuan masuk ke madrasah ini agar lebih mengetahui ilmu keagamaan, salah satu yang sering diterapkan di sekolah ini seperti marhaba, tahlil dan yang lainnya,” kata Haerudin yang masih duduk di Kelas XI IPS ini.

Seraya mengatakan jika belajar di madrasah ini kata dia sangat menyenangkan karena dapat mengetahu ilmu agama yang lebih, namun sedikit ada kejenuhan dan kepalanya agak pusing ketika tidak dapat menghafal.

Rep: Syam/Dadi

Ed:  tam