TANGSEL, salakaNews – Pemkot Tangerang Selatan sambut baik inisiatif warga Perum Batan Indah, Setu, Tangsel yang mendeklarasikan lingkungannya sebagai Status Clearance setelah sebelumnya ditemukan limbah radiasi di area perumahan mereka yakni pada awal tahun 2020 ditemukan kenaikan paparan radiasi.
”Kemudian langsung turun tim uji fungsi untuk melakukan pengecekan ulang, dan melakukan penyisiran. Selanjutnya ditemukan paparan radiasi lingkungan dengan laju signifikan di atas normal di kawasan tersebut,” uja Airin, Kamis (22/10).
Dengan adanya paparan tersebut, Batan segera melakukan tindakan untuk menjamin keselamatan warga dengan melakukan pengukuran radiasi whole body counting terhadap warga. Belakangan diketahui hasilnya, kontaminan tersebut cukup kecil sehingga dosisnya tidak melebihi batas.
Berdasarkan kasus tersebut, bisa menjadi pengalaman berharga bagi seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan, ia berharap kedepan tak ada lagi kejadian serupa.
Kepala Bapeten Jazi Eko Isdiyanto menjelaskan, setelah proses clean-up dilakukan selama 16 hari, dilanjutkan dengan upaya remediasi dengan cara pengurukan dan pembetonan, serta penebangan vegetasi yang terkontaminasi.
hasil pengukuran paparan yang dilaksanakan oleh Tim menunjukkan bahwa paparan radiasi sudah kembali mencapai nilai normal.
“Untuk mencegah terulangnya insiden melibatkan zat radioaktif (ZRA) di Perumahan Batan Indah di masa mendatang, Bapeten telah menerbitkan Protokol Keamanan Nomor 0555/K/III/2020 tentang Protokol Keamanan Zat Radioaktif dengan tujuan menumbuhkan budaya keamanan di pemegang izin pemanfaatan ketenaganukliran,” kata Jazi.
Lebih lanjut dikatakan dia, Penggunaan ZRA harus dipastikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara Menristek Republik Indonesia Bambang P.S Brodjonegoro menjelaskan bahwa saat ini pemerintah pusat sedang menambahkan fasilitas untuk Puspiptek dimana saat ini pupitek memiliki peran penting terhadap pengembangan tekonologi dan riset di Indonesia.
“Nantinya Puspiptek akan mendapatkan fasilitas pelayanan yang terbesar di Indonesia terkait dengan pengembangan riset dan teknologi,” ujar Bambang.
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menjelaskan, pihaknya terus berkerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pengamanan terkait pengembangan riset dan teknologi. Dia berharap peristiwa yang terjadi dapat dilihat sebagi pelajaran bagi semua pihak.
(red)