Pandeglang, salakanews.com – Lembaga pendidikan tertua di Indonesia ialah Pesantren, lembaga ini pula yang mampu menggerakkan masyarakat tak hanya di bidang pendidikan tapi juga di bidang yang lain yakni perekonomian.
Menyadari hal itu Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta berkolaborasi dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Pondok Pesantren Riyadhussholihiin yang dipimpin DR. (HC). Fachrudin Nu’man, LC., M.Pd di Desa Rocek, Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis (24/02).
Tim Dosen Program Studi Akuntansi dan Teknik Mesin dari Universitas Mercu Buana, yang dipimpin Dr. Hari Setiyawati, SE., Ak., M.Si., CA, telah melaksanakan kegiatan PKM tersebut dan berkolaborasi dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) melalui Skema Kerjasama Luar Negeri. Professor Dr. Yusliza Mohd Yusoff dan Dr. Zikri Muhammad, serta Dr. Zuha Rosufilah Binti Abu Hasan dari UMT berpartisipasi sebagai narasumber dalam kegiatan PKM tersebut.
Tema dari PKM ini adalah “Penyuluhan dan Pembuatan Pembersih Ramah Lingkungan, Hidroponik Buah & Sayuran serta Budidaya Bunga Telang dalam Rangka Mempersiapkan Wirausaha Mandiri Bagi Siswa SMA dan Meningkatkan Kesejahteraan Guru/Ustadz d Pondok Pesantren Riyadhussohiliin.
Menurut Ketua Pelaksana Dr. Hari Setiyawati, acara tersebut merupakan bentuk Pengabdian kepada Masyarakat, yang menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain Pengajaran dan Penelitian yang wajid dilakukan oleh pada dosen.
“Jadi kegiatan PKM ini terdiri dari tiga aktifitas yaitu pembuatan pembersih ramah lingkungan, hidroponik buah dan sayuran serta budidaya bunga telang. Kegiatan ini in syaa Allah akan berlangsung sampai bulan Juni-Juli 2023 dan kami tetap akan melakukan pendampingan,” kata Hari.
Menurut Hari yang juga Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB, tujuan utama dari kegiatan ini adalah membekali para santri dengan ilmu wirausaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha, sehingga diharapkan mereka dapat berwirausaha setelah lulus dari Pondok Pesantren Riyadhussholihiin.
Selain itu juga dapat dijadikan tambahan sumber penghasilan bagi masyarakat di Pondok Pesantren Riyadhussholohiin.
“Nantinya kami akan lanjutkan membuat pembuatan merek dan pengurusan BPPOM serta SNI. Sehingga dapat dijual dan bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Ini menjadi diversifikasi produk dari badan usaha milik pondok yang sudah berjalan,” tambah Hari.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 400 orang, termasuk Kapolres Pandeglang, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Pandeglang, Camat Cimanuk, Kapolsek Cimanuk, dan perwakilan Koramil Cimanuk serta aparatur pemerintahan lainnya wilayah Kecamatan Cimanuk.
(Dud)