Pandeglang, — Tim dosen Teknik Sipil Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menggelar pelatihan bertajuk Peningkatan Kompetensi Tukang dalam Membangun Bangunan Sederhana Tahan Gempa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 17–18 Mei 2025.
Pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan oleh UMB. Kegiatan tersebut didukung oleh PT Tunas Lima Warna dan Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Pandeglang. Pelatihan menyasar anggota Komunitas Sinergi Tukang—kelompok tukang bangunan lokal—untuk meningkatkan pemahaman tentang konstruksi bangunan tahan gempa.
Materi pelatihan mencakup dasar-dasar gempa bumi, perencanaan struktur atas dan fondasi rumah sederhana, teknik perkerasan jalan, serta aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Seluruh materi disampaikan melalui penyuluhan dan praktik langsung, termasuk penggunaan alat modern seperti bar bender dan concrete mixer.
Koordinator kegiatan, Oties T Tsarwan, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap banyaknya korban jiwa akibat bangunan roboh saat gempa. “Sebagian besar korban bukan meninggal karena guncangan, melainkan tertimpa bangunan yang tidak sesuai standar keselamatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pandeglang merupakan kawasan rawan gempa karena berada di zona pertemuan tiga lempeng aktif—Eurasia, Pasifik, dan Australia—serta terdampak oleh aktivitas Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, dan Gunung Anak Krakatau.
Sebagian besar rumah di wilayah tersebut dibangun oleh tukang tradisional yang belum memahami prinsip-prinsip konstruksi tahan gempa. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk meningkatkan ketahanan bangunan di daerah rawan bencana.
Ketua Komunitas Sinergi Tukang, Yuyu Yurol, mengapresiasi kegiatan ini. “Banyak ilmu baru yang kami peroleh. Selama ini, kami membangun hanya berdasarkan pengalaman turun-temurun,” tuturnya.
Kepala Program Studi Teknik Sipil UNMA, Rika Rachmawati, S.T., M.T., juga menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi sivitas akademika UNMA. “Mahasiswa dan dosen bisa belajar sekaligus berkontribusi langsung. Semoga kerja sama ini berlanjut,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan lembar komitmen oleh para peserta sebagai bentuk kesungguhan menerapkan ilmu membangun rumah tahan gempa dalam praktik kerja sehari-hari.
Sebanyak lebih dari 20 dosen Teknik Sipil UMB turut terlibat aktif dalam pelatihan ini, didampingi mahasiswa yang mendapatkan rekognisi melalui Satuan Kredit Prestasi. Mereka antara lain Oties T Tsarwan S.T, M.T; Dr. Yunita Dian Suwandari, S.T, M.T.; Dr. Bernadette Detty K, S.T., M.T.; Novika Candra Fertilia, S.T, M.T; Mirnayani S.T, M.T; Ir. Yopi Lutfiansyah, S.T, M.T., Suci Putri Elza, S.T. M.T., Ir Ali Sunandar, M.T.; Ir. Hamonangan Girsang, S.T., M.T; Reza Ferial Ashadi, S.T., M.T; Lily Kholida, S.T, M.T; Dr. Desiana Vidayanti, M.T; Dr. Ir. Pintor Tua Simatupang, M.T; Dr. Ir. Agus Suroso M.T; Hendy Yusman Firdaus, S.Pd., M.Pd; Widodo S.T., M.T; Sylvia Indriany, S.T., M.T; Nabila, S.T., M.T; Dr. Resmi Bestari, M.T; Zel Citra, S.T, M.T; Yosie S.T, M.T, Erlangga S.T., M.T.