Pandeglang, Salakanews – Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) Kecamatan Mandalawangi, kabupaten Pandeglang melaksanakan kegiatan Jambore Kader Posyandu 2023.
Jambore tersebut diikuti 371 Kader 78 Pos Pelayanan Terpadu dari 15 Desa di wilayah Kecamatan setempat yang dipusatkan di lapangan Kadumaria Desa Mandalawangi kecamatan Mandalawangi kabupaten Pandeglang, pada Kamis (21/9/2023).
Jambore yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Hj Eni Yati, SKM, M.Kes di dampingi Sekretaris Dinkes dan Kepala Puskesmas Mandalawangi, Tim PKK serta para Kader Posyandu.
Dalam sambutan Bupati Pandeglang yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Hj Eni yati, bahwa sebagai Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bagi masyarakat yang memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan. Karena peningkatan kualitas kinerja kader posyandu berperan penting dalam meningkatkan fungsi posyandu agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, yakni menjadi pos pelayanan terpadu dan utama bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu adalah tempat pemeliharaan kesehatan masyarakat, dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Maka kehadiran posyandu ini adalah kesadaran dari masyarakat, kepedulian dari masyarakat, keinginan dari masyarakat supaya kondisi kesehatan keluarga, baik di lingkungan terwujud dalam cita-cita masyarakat yang tergabung dalam Posyandu.
“Saya yakin tanpa ada uluran tangan, bantuan, bimbingan dari kader-kader Posyandu, Saya rasa sulit bagi posyandu yang berada di Desa dan Kecamatan untuk lebih maju dan mandiri karena Sumber Daya Manusia kita apalagi yang berada di pedesaan masih terbatas, fasilitas masih terbatas, pendataan juga masih minim,” demikian yang disampaikan dalam sambutannya.
Maka dari itulah Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyelenggarakan acara ini sehingga kader-kader posyandu yang ada di sejumlah kabupaten Pandeglang baik yang ada di Desa maupun Kecamatan mendapat pembekalan dan arahan.
Eni Yati mengatakan, banyak sekali manfaatnya yang bisa didapat oleh kader-kader posyandu dan kader-kader PKK melalui acara ini seperti dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat. Acara ini juga merupakan ajang silaturahmi para kader PKK dan Posyandu. Karena melalui acara ini, para kader dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, sukses, tercapai tujuan yang diharapkan sehingga pelayanan masyarakat di Pandeglang khususnya di Desa dan Kecamatan dapat meningkat lebih baik,” ucapnya.
Ditambahkannya, tentunya tujuan diadakannya kegiatan Jambore Kader Posyandu ini secara umum adalah untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu dan secara khusus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kader dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat.
Kemudian Kadinkes Pandeglang berpesan, agar para kader dapat mengoptimalkan kinerja Posyandu sebagi pos pelayanan pertama bagi masyarakat.
“Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas para kader posyandu, saya berpesan agar para kader posyandu se-Kecamatan Mandalawangi dapat saling bersilahturahmi dan sharing pengalaman juga pengetahun demi terwujudnya kader posyandu yang lebih baik lagi kedepannya,” harapnya.
Sementara Kepala Puskesmas Mandalawangi Hj Elsa Mariana, S.ST mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen dan berkonsentrasi pada beberapa program diantaranya penanggulangan stunting, TBC dan Skrining PTM.
“Untuk stunting sendiri dilandasi kurangnya asupan gizi, sehingga mengalami gagal tumbuh kembang anak, tepatnya stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama,” ungkapnya.
Menurutnya, kurangnya asupan gizi terhadap anak diakibatkan kondisi ekonomi orangtua dan gizi ibu saat hamil. Kondisi ini mengakibatkan anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan beresiko mengidap penyakit metabolik dan degeneratif di kemudian hari yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Ia juga menyampaikan, Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu unsur resiko seseorang mudah tertular Penyakit Menular Tuberkulosis (TBC) hal itu disebabkan penurunan daya tahan tubuh pada penderita PTM yang tidak terkontrol atau tidak terkendali.
“Dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat Puskesmas Mandalawangi siap melayani itu. Jangan ragu untuk melakukan Skrining Penyakit TBC dan Penyakit Tidak Menular (PTM) ya Sobat Sehat,” kata Elsa seraya menambahkan bahwa selain itu ada juga posyandu lansia dan imunisasi.
Untuk menanganinya, lanjut Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan berinisiasi menggelar Jambore Kader Posyandu tahun 2023 dengan tujuan peningkatan pembangunan kesehatan masyarakat.
“Tujuan jambore kader posyandu tahun 2023, untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat dengan mengoptimalisasi peran kader posyandu dalam upaya yah salah satunya cegah stunting itu,” tukasnya.
Terakhir Elsa menyampaikan Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.
“Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Posyandu bisa tersedia untuk para Balita dan Lansia,” pungkasnya. (Land/red)