Pandeglang, Salakanews – Dihari peringatan Disabilitas, menuai kritik dari penggiat sosial di Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, Kabupaten Pandeglang sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan para Disabilitas.
Pekerja Sosial Kabupaten Pandeglang, Ahmad Subhan mengatakan jika Pemkab Pandeglang seharusnya memenuhi kebutuhan disabilitas. Pasalnya, data dari KPU Pandeglang berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap 2019 penyandang disabilitas mencapai 805 jiwa.
“Untuk itu, pembangunan berbagai sarana dan prasarana ramah disabilitas penting untuk diwujudkan. Hal itu dikarenakan, dunia ini tidak hanya dihuni oleh mereka yang memiliki keadaan normal,” kata Ahmad Subhan melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (3/12/2019).
Lanjut Ahmad Subhan, jika setiap tahun Pemkab Pandeglang selalu membangun fasilitas yang dibutuhkan para Disabilitas disetiap ruang publik dan gedung umum, maka tidak menutup kemungkinan mimpi 2030 untuk menjadi wilayah kesetaraan bagi setiap warga akan tercapai.
“Mimpi pada 2030 tentang dunia yang damai dalam kesetaraan tidak sulit untuk dicapai,” tegasnya.
Hal serupa pun diungkapkan, Ketua Perkumpulan Sahabat Difabel (Persada) Provinsi Banten Memi Elmiliasari mengatakan jika Pemkab Pandeglang terus melakukan pembenahan terhadap ruang publik. Maka para Disabilitas tidak akan memerlukan bantuan lagi saat akan beraktivitas di luar rumah.
“Pemerintah terus melakukan perbaikan-perbaikan fasilitas pendukung disemua sektor yang tentunya akan mendukung potensi disabilitas untuk beraktifitas yang terfasilitasi, sehingga disabilitas dpt melakukan aktifitasnya sendiri tanpa bantuan,” harapnya.
Jika semua itu tidak dilakukan pemerintah maka, pada setiap 3 Desember sebagai hari disabilitas hanya sebatas rutinitas upacara semata.
“Pemerintah jangan sampai dalam Perayaan hari disabilitas internasional hanya sebuah perayaaan ceremonial saja,” pintanya. (Zis/Red)