Pembangunan Puskesmas Bojong Tidak Sebanding Dengan Anggaran, Mahasiswa Minta Dinkes Blacklist CV Bulan Sabit

0
738
views

Pandeglang, Salakanews – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK-PMII) Unversitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten, mengepung kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang.

Hal tersebut dikarenakan Pembangunan Puskesmas Bojong yang menghabiskan anggaran Rp 4,4 Miliar dianggap tidak sebanding dengan hasilnya.

Pasalnya batas akhir pembangunan pada 6 Desember 2019 tak terkejar sehingga harus dilakukan addendum perpanjangan waktu kontrak sampai 25 Desember 2019. Meskipun sudah dilakukan perpanjangan waktu hasilnya pun tidak sebanding.

Salah seorang orator, Sela Jelin mengatakan, begitu fantastis besaran anggaran yang digunakan untuk membangun Puskesmas Bojong, hingga mencapai Rp4,4 Miliar. Tapi pada realisasinya tegas dia, jauh dari harapan karena hasil pembangunannya amburadul.

“Pengerjaan Puskesmas Bojong dilaksanakan CV. Bulan Sabit, tidak sebanding lurus dengan anggaran yang dikeluarkan. Karena pada faktanya, selain pelaksanaan lambat, hasil pembangunannya amburadul dan bahkan kanopinya roboh,” teriak Sela dalam orasinya, Senin (23/12/2019).

Para mahasiswa pun menduga jika ada oknum Dinkes Pandeglang yang bermain dengan pihak kontraktor. Pasalnya, saat ada bangunan yang roboh, namun pihak Dinkes Pandeglang masih memeberikan kesempatan bagi kontraktor.

“Ada apa ini? Sudah tau kualitasnya buruk, eh malah dipertahankan dengan menambah waktu pengerjaan. Jagan-jangan kami menduga pihak Dinkes dengan pengusaha kongkalingkong mencari keutungan besar dari anggaran itu,” teriaknya lagi hingga suaranya serak.

Maka dari itulah tambah dia, pihaknya menuntut kepada para penegak hukum agar segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Puskesmas Bojong.

“Kedoliman tak boleh dibiarkan, harus ditindak tegas. Maka dari itu kami minta aparat penegak hukum segera turun tangan, jangan pura-pura buta dan tuli. Karena kami yang dirugikan atas kebiadaban mereka,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinkes Pandeglang Raden Dewi Setiani saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp maupun via telepon tidak memberikan jawabannya. (Zis/Red)