Lebak, salakaNews.com – Paguyuban Cipeuyah serahkan bantuan untuk korban longsor di Kampung Cipeuyah, Desa Tanjung Wangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten. Adapun bantuan yang diserahkan berupa uang tunai senilai Rp 22,5 Juta kepada Johari selaku korban yang rumahnya tertimpa longsoran tanah.
“Alhamdulillah kami haturkan terimakasih kepada saudara se-Paguyuban Cipeuyah, yang telah peduli membantu kami, semoga Alloh SWT melipatgandakan amal baik saudara” ujar Johari, Ahad (20 Desember 2020).
Bantuan itu lanjut Johari, sebagian akan dibelikan bahan material, biaya ongkos tukang, dan keperluan lainnya, agar segera dibangun dan bisa dihuni oleh keluarga.
Sementara Ijah Hadijah Koordinator Paguyuban mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil urun rembuk dari anggota paguyuban Cipeuyah yang mayoritas kerja di Kota, dari sumbangan yang dihimpun terkumpul sebanyak Rp 22,5 juta.
“bantuan itu hasil dari urunan tiap anggota Paguyuban sebanyak 52 anggota, staf pusat Bosar Jaya dan dari Big Boss yang turut menyumbang,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya pemerintah kabupaten Lebak telah menetapkan setatus tanggap darurat banjir ketika 21 kecamatan sebagian besar terkena luapan banjir, akibat curah hujan tinggi sejak sabtu hingga Minggu sore.
“Kami menetapkan status tanggap darurat mulai 6 Desember sampai 14 Desember,” kata ASDA II Lebak Feby Hardian Kurniawan, 9 Rabu Desember 2020, seperti dikutif Tempo.co dari Antara.
Banjir di 21 Kecamatan dan 89 desa telah merendam 3.941 rumah. Sejumlah rumah dalam kondisi rusak berat dan ringan yakni sebanyak 89 Rumah
Sedangkan ke 21 Kecamatan yang terkena banjir yakni; kecamatan Cipanas, Cijaku, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Malingping, Wanasalam, Gunung Kencana, Banjarsari, Rangkasbitung. Ada pun lupana banjir terjadi pada Sungai Ciberang, Ciujung, Cilangkahan, Cimadur, dan Cimoyan.
Feby berharap kerusakan infrastruktur yang terjadi dapat dibangun kembali pada tahun 2021, sedangkan saat ini pihaknya lebih memfokuskan pada penyelamatan pasca bencana dan menyalurkan logistik agar tidak terjadi kerawanan pangan dan penyakit menular.
“Kami memfokuskan pelayanan dasar agar korban banjir dan longsor tidak menimbulkan kerawanan pangan dan penyakit menular,” tandasnya.
(red)