PAD Tangsel Kian Menyusut, Sejak COVID-19 Menyebar

0
238
views
Walikota Tangsel serahkan LKPD ke BPK provinsi Banten (foto: tgslhms)

“Biasanya mencapai 15-20- Miliar, namun setelah adanya COVID hingga kini belum berakhir, pemkot Tangsel hanya menghasilkan PAD Rp 500 Juta perharinya”- Airin Rachmi Dianny, Walikota Tangerang Selatan.

SERANG, salakaNews.com – Sejak corona virus deases 2019 (COVID-19) mulai menyebar dari Cina ke Indonesia, membuat perekonomian kian terpuruk seiring dikeluarkannya kebijakan dari pemerintah yang menekan masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas. Seperti kebijakan PSBB, hingga PPKM.

Hal ini tentu berdampak buruk pada sirkulasi ekonomi di tengah masyarakat, dan berbalik kembali ke pajak Negara.

Sebagaimana dialami oleh pemerintah kota Tangerang Selatan, yang baru saja telah melaporkan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun 2020. Yang diserahkan langsung oleh Walikota Tangerang Airin Rachmi Dianny, seusai melakukan penyerahan LKPD tersebut pihaknya tak menampik jika padenmi COVID-19 amat memukul perekonomian pemkot Tangsel dan juga masyarakat.

Sebelum adanya COVID-19 kata dia, PAD Tangsel biasanya mencapai 15-2- Miliar, namun setelah adanya COVID hingga kini belum berakhir, pemkot Tangsel hanya menghasilkan PAD Rp 500 Juta perharinya. Jumlahnya jauh menyusut dibandingkan sebelum adanya corona virus.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Dianny menyerahkan laporan keuangan pemerintahan daerah ke badan pengawas keuangan daerah provinsi Banten (foto: tglshms)

“Dengan dampak pengurangan pelayanan itu, kami hanya bisa mengumpulkan PAD hingga Rp500 juta dalam satu hari, berubah signifikan,” kata Airin, usai menyerahkan LKPD di gedung Badan Pemeriksa Keuangan Daerah Provinsi Banten, Senin (15/3/2021).

Lebih lanjut dikatakan Airin, bahwa dalam realisasi anggaran yang dilaksanakan Pemkot Tangsel pada tahun 2020 mengalami banyak hambatan. Dimana sebelumnya, APBD Tangsel ditetapkan kurang lebih Rp 4 Trilyun. Meski begitu pemkot Tangsel melakukan penyesuaian anggaran, karena sebagian besar digunakan untuk penanggulangan COVID-19.

Meski demikian, Airin meyakinkan bahwa jajaran pejabat di Tangsel terus menyesuaikan keadaan. Dimana pelayanan kesehatan yang bersifat urgensi tetap dilaksanakan dengan upaya peningkatan gerak ekonomi di Kota Tangsel.

“Untuk memastikan pelayanan-pelayanan tersebut berjalan, kami meningkatkan fasilitas isolasi bagi penderita Covid-19 dan membantu UMKM tetap bergerak untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Dua sektor tersebut hingga saat ini terus digerakkan agar bisa berjalan beriringan. Tanpa harus mengorbankan sektor lain. Sebab, jika tidak dilakukan demikian, maka masyarakat akan lebih merasakan dampaknya.

Sementara Kepala BPK Provinsi Banten Arman Syifa mengapresiasi seluruh kinerja pimpinan daerah yang tetap berusaha menjalankan tugasnya. Memberikan pelayanan terutama di tengah pandemi seperti ini. Adapun LKPD yang dirinya terima, dipastikan akan diperiksa kembali.

“Untuk memastikan keabsahan alokasi daerah dan bentuk pertanggungjawabannya,” kata Arman.

(red)