Kab. Lebak, salakanews.com – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Muncang bekerjasama dengan yayasan Bumi Ngaos An-Nahdiah, menggelar Diklat Hisab Rukyat “Ngintip Langit” yang digelar di GOR Kagum, Ciminyak, Muncang, Lebak, Sabtu (8/10/2022).
Udi Nurmudi, Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan Diklat Hisab Rukyat ini telah lama diwacanakan di tingkat pengurus MWCNU Muncang sebagai respon atas pentingnya meng-update pengetahuan ilmu Falak di Kabupaten Lebak.
“Kegiatan ini terlaksana berkat semangat para muharrik pengurus MWCNU Muncang dalam berkhidmah kepada NU.” katanya.
Hadir dalam kegiatan itu beberapa narasumber acara yakni, H. Ismail Fahmi, S.Pd, kasubdit Hisab Rukyat kemenag RI dan owner rumahfalak.com. dan Tsabit Latief, SQ, MA. Selaku Fasilitator acara.
Kegiatan tersebut diikuti peserta dari dalam dan luar Kecamatan Muncang, seperti kecamatan Sajira, Sobang, Leuwidamar, Cipanas, juga dari unsur pengurus MWCNU maupun Ansor.
Dalam kesempatan itu Kyai Didin Wahyudin, Ketua MWCNU Muncang mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyemai kebajikan untuk ummat.
“NU sudah biasa melakukan kegiatan perayaan. Tapi kegiatan ini bagian bentuk pelayanan NU terhadap masyarakat, karena khidmah kita kepada Nahdlatul Ulama” katanya.
Karena dianggap penting, kegiatan tersebut manjadi rujukan bagi pengurus NU yang lain di Lebak untuk direkomendasikan kepada pemerintah daerah Lebak, agar kedepan acara tersebut berkesinambungan secara lebih luas dan mengakar.
pada kesempatan yang sama, H. Badrussalam, Kepala Kemenag Kabupaten Lebak mengungkapkan, kegiatan tersebut amat berkesan baginya, hal itu lantaran MWCNU Muncang bisa melaksanakan acara secara progresif dan inovatif.
“Semenjak menjabat kurang dari satu tahun, baru kali ini saya menemukan ada kegiatan Diklat Hisab Rukyat di Kabupaten Lebak yang diselengarakan oleh kepengurusan NU setingkat MWCNU ” ujarnya, hal itu karena acara tersebut biasa dilakukan pihak kemenag menjelang ibadah puasa Ramadhan.
“Kalau di Kemenag sudah biasa dilakukan, tapi itupun menjelang Ramadhan” tandasnya.
Oleh karena itu kata Badru, kegiatan tersebut tentu memiliki manfaat luar biasa.
“Di pondok pesantren kita diajarkan mengenai ilmu hisab rukyat. Kegiatan ini meneguhkan pentingnya kombinasi ilmu pengetahuan falak yang ditopang dengan alat-alatnya. Berangkat dari kegiatan Diklat Hisab Rukyat yang dinisiasi oleh MWCNU Kecamatan Muncang, ke depan, insya Allah, Kemenag Kabupaten Lebak akan mengadakan kegiatan serupa di tingkat Kabupaten,” kata Badrussalam.
Sementara itu, Kasubdit Rukyat kemenag RI, Ismail mengatakan, Ilmu rukyat yang selama ini dianggap sukar bagi sebagian masyarakat tentu menjadi tugasnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Ilmu Falak selalu dianggap sulit, sehingga tugas saya adalah menyederhanakannya dan menjadikannya mudah. Kalau sejak awal kita menganggapnya sulit maka otak kita tidak akan terbuka menerima pengetahuannya.”ujar Ismail.
Momentum Kebangkitan NU Lebak
Kabag Kesra Kabupaten Lebak, Dr. H. Iyan Fitriana, merespon baik kegiatan ini, dirinya menyatakan suasana kebatinan jika masyarakat dan pengurus NU Muncang dan sekitarnya telah menunjukan memiliki Marwah yang kuat dalam menumbuh kembangkan ajaran ahlussunah waljamaah.
“Saya mengikuti betul suasana kebatinan keluarga besar MWCNU Muncang yang luar biasa ghiroh-nya. Qorinah-nya sederhana, kalau mengikuti struktur NU dan struktur negara, maka MWCNU sejajar dengan Forkompimcam (Camat, Polsek dan Danramil dan seterusnya), PCNU sejajar dengan Forkompimda (Bupati, Polres dan Dandim dan lainnya), PWNU sejajar dengan Gubernur, Kajati dan seterusnya, PBNU sejajar dengan Presiden, kementerian dan lainnya. Ini MWCNU punya kegiatan yang menghadirkan Kementerian Agama RI, maka wajar saya menyebut ini MWCNU rasa PBNU.” tandasnya, bersemangat.
Seraya mengatakan, “Mudah-mudahan ini menjadi momentum kebangkitan NU di Kabupaten Lebak, bukan tidak mungkin berangkatnya dari MWCNU Kecamatan Muncang” ungkapnya.
Selama ini lanjut dia, jika mendekati bulan Ramadhan pada saat penentuan awal Ramadhan, pihaknya hanya bisa menjadi penonton televisi, akan tetapi ke depan pengurus NU dan pemerintah daerah harus terlibat dan memiliki sendiri tim hisab rukyat Kabupaten Lebak. “Nanti kita agendakan kegiatan serupa di tingkat Kabupaten agar ada kebermanfaatan yang lebih luas dan kita undang 28 kecamatan. Kendati begitu, untuk menjaga ruh dan ghiroh, kegiatan ini harus tetap dipegang oleh inisiator kegiatan ini yaitu MWCNU Muncang” terangnya.
Tawaran Pendekatan Program
Setidaknya ada 2 (dua) pendekatan untuk program yang luar biasa strategis ini. Pertama, mengadakan kegiatan diklat lanjutan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia (SDM) agar para kiai, santri memiliki kecakapan/kompetensi yang cukup dalam ejawantah, pelaksanaan, dan tertib operasional di bidang ilmu falak. Kedua, pemerintah Kabupaten Lebak akan mengikhtiarkan pengadaan alatnya. “Pemerintah Kabupaten Lebak dan Kemenag Kabupaten Lebak mengapresiasi setiggi-tingginya kegiatan ini”, pungkasnya.
Kesinambungan dan Fasilitasi Kegiatan
Salah satu peserta Diklat, Kiai Utang selaku Ketua MWCNU Kecamatan Sajira menyatakan, “Saya pribadi atas nama MWCNU Kecamatan Sajira berterima kasih kepada MWCNU Muncang sebagai fasilitator dan berharap adanya keberlanjutan kegiatan ini.”
Bahkan ia berharap agar ada Mudzakarah Falakiyah di sela-sela kegiatan bulanan Ngaji Bareng MWCNU Muncang yang telah berjalan mingguan.
Sementara, Wawan, ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sajira mengapresiasi kegiatan ini karena mampu memberikan kontribusi dalam penentuan arah kiblat. Menurutnya, kepastian arah kiblat menjadi salah satu sahnya shalat dan berharap pemerintah Kabupaten Lebak memahami pentingnya kegiatan ini serta dapat memfasilitasinya.
(Tam/De/Red)