Kasihan,Rumah Nenek Sebatang Kara di Pandeglang Dilalap Api

0
233
views

Pandeglang, Salakanews- Sebuah rumah milik nenek sebatang kara yang  bernama Jamah (54), Warga Kampung Kadu Hejo Rt, 013 Rw, 001 Desa Sanghiangdengdek Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang hangus terbakar dilalap si jago merah, Rabu (22/4/20) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kobaran api yang menghanguskan sebagian perabot rumah tangga milik korban. Kerugian materi akibat kebakaran di perkirakan kurang lebih 4 juta.

Menurut keterangan korban, peristiwa tersebut di akibatkan dari percikkan api yang bersumber dari tungku api teradisional,
Sehingga  kobaran api langsung membakar bagian belakang rumah milik nenek sebatang kara tersebut.

“Urang keur masak Dina Hau laju eta seuneu na katiup angin laju Kana suluh nu Aya di gigir hau eta, ku urang di tinggalkeu sakedeng nyapuan baruan Imah , pas urang asup KA dapur eta seunu TOS meuleum sabagian dapur.
( Saya lagi mask di tungku api teradisional ,api tersebut tertiup angin percikan api nya membakar kayu bakar yang ada di pinggir tungku api itu, saya tinggalkan sebentar untuk bersih-bersih menyapu halaman depan rumah, selepas beres saya menyapu saat saya masuk ke dapur api sudah membakar sebagai dapur)” Terangnya.

Mengetahui rumah Jamah, tetangga langsung memadamkan kobaran api, dengan menggunakan alat seadanya, namun kobaran api terus membesar, menjilat bagian-bagian rumah dan barang-barang di rumah korban.

“Saat kejadian pemilik rumah berteriak meminta tolong, sehingga begitu mengetahui rumah milik tetangga terbakar, saya dan warga lain nya langsung memadamkan kobaran api, dengan menggunakan alat seadanya,” kata Jahar, tetangga korban.

Terpisah, Dadi Junardi Kepala Desa Sanghiangdengdek, Ia membenarkan bahwa kejadian tersebut saat si nenek hendak memasak nasi untuk sarapan pagi.

“Kejadian nya tadi pagi saat Nene jamah memasak nasi, setelah saya tau dari warga saya langsung mendatangi rumah nya yang terbakar pas saya tiba di lokasi api sudah padam, dan kami pun sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak TKS Pulosari dan Kecamatan” Ujarnya.

Lebih lanjut Dadi, menceritakan Keseharian nenek sebatang kara tersebut kepada Salakanews.com , bahwa untuk kebutuhan kesehariannya pun sangat memperihatinkan untuk saat ini pun nenek jamah tinggal di tanah wakaf rumah yang di tinggali nya pun di buatkan oleh swadaya masyarakat.

“Biaya hidupnya pun susuah, biasa nya Nene jamah menjual lalapan ke warga sekitar kadang-kadang di tukar dengan beras, suami nya sudah lama meninggal dunia, dia memiliki satu orang anak yang sekarang tinggal di depok yang sudah lama kunjung pulang” Ceritanya.

Saat di singgung masalah bantuan kades Sanghiangdengdek mengataka bahwa  Nenek jamah belum pernah sama sekali tersentuh bantuan oleh pemerintah.

” Belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait, kami pernah mengajukan bantuan dari dinas sosial akan tetapi kendalanya masalah KTP karena nenek jamah masih menggunakan KTP manual, itu kata pendamping yang ada di kecamatan Pulosari” Pungkasnya.

(Land)