Irna Minta 17 Desa ini harus Transparan Dalam Mengelola Dana Desa

0
89
views
bupati Pandegang Irna Narulita menyampaikan pembekalan terhadap Kades terpilih pada pilkades 2019 lalu (foto: azis/salakaNews)

Pandeglang, Salakanews – Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta kepada tujuh belas kepala desa yang baru terpilih pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak pada tahun 2019 lalu, untuk lebih transparan dalam mengelola dana desa (DD).

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat lebih mengetahui pengelolaan dana desa selama ia memimpin. Tak hanya itu, peran masyarakat juga mesti dilibatkan, baik dari sisi pengawasan maupun secara kelembagaan, agar dana desa betul-betul dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

“Transparansi saat ini penting dilakukan apalagi di tengah era keterbukaan publik,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita dalam Peningkatan Kapasitas 17 Kades Terpilih disalah satu hotel di Pandeglang, Kamis (23/1/2020).

Irna menyebut, akibat proses transparansi itu jarang ditempuh oleh Kepala desa, masyarakat sering kali dibuat keliru dalam mendapatkan informasi.

“Transparansi (harus ditekankan), masyarakat kan sering ada miskomunikasi ketika informasi tersendat. Memang upaya transparansi sudah ada di Musrenbang Desa. Tetapi mungkin tidak terundang semua,” jelasnya.

Tak hanya itu, transparansi diperlukan karena kini setiap desa dipercaya mengelola dana desa (DD) yang jumlahnya tidak kecil. Dengan begitu, para Kades harus mempertanggung jawabkan dana bantuan tersebut.

“Kami berharap mereka lebih transparan dan akuntabel untuk bisa mempertanggung jawabkan Dana Desa. Karena representasi bupati adalah mereka para Kepala Desa. Anggaran yang diberikan juga tidak kecil, itu kan harus dipertanggung jawabkan,” harap bupati.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan menambahkan, selain transparansi, belasan Kades terpilih juga diingatkan untuk merangkul seluruh elemen masyarakat di desanya. hal itu diketahui mengingat kontestasi Pilkades tahun lalu menimbulkan gesekan yang cukup panas.

“Kapasitasnya untuk menjadi Kades sebagai leadership yang harus bisa merangkul semua pihak yang (pada pemilihan) kemarin dalam kontestasi Pilkades, itu harus dirangkul semua. Karena itu masyarakat dia (Kades terpilih), sehingga dalam bermasyarkat tidak ragu,” terang Doni.

Oleh sebab itu, Doni menekankan Kades terpilih harus bisa menyatukan semua kelompok  yang sempat terbelah, agar pada saatmenjalankan roda pemerintahan di desanya berjalan dengan baik, tanpa ada satu hambatan.

“Karena selama ini kan permasalahannya, banyak musuhnya itu selalu disingkirkan, itu yang menjadi perhatian.Termasuk pada perangkat desa yang sebelumnya bersebrangan, saya sampaikan untuk tetap dirangkul, jangan disingkirkan,” pesan mantan Camat Banjar itu. (Zis/Red).