Lebak, salakaNews – Gedung Madrasah Tsanawiah Mathla’ul Anwar di Kampung Cangkeuteuk Rebah, kecamatan Cileles, kabupaten Lebak kondisinya memprihatinkan. Minimnya perhatian dari pihak pemerintah bangunan yang tidak layak huni itu dibiarakan begitu saja sejak tahun 2000-an.
Sekolah yang terdiri atas 5 lokal itu, 4 diantaranya rusak parah. Sedangkan untuk siswa yang berjumlah 89 orang terpaksa dialihkan ke rumah warga untuk dijadikan belajar mengajar sejak tahun 2014.
Oning, kepala MTs Mathla’ul Anwar mengatakan, ambruknya gedung tersebut dikarenakan usia bangunan sudah tua, akibatnya pelayanan pendidikan terhadap siswa tergangganggu.
“Runtuhnya sekolah kami karena usianya sudah tua, yang berdiri tahun 2000 dan belum pernah di rehabilitasi” ucap Oning. (18/6/2020). Padahal kata dia, sekolah tersebut sering mendapatkan prestasi di bidang olah raga. Diantanya pada tahun 2017 meraih juara 3 putsal tingkat kecamatan, juara 2 baca puisi, juara 2 catur. Sementarara pada tahun 2018 sebagai juara 2 di bidang olahraga voli, juara 2 pidato, Pramuka juara 2 dan menjurai di bidang lainnya.
Hal senada dikatakan Purna Irawan selaku operator di Mts tersebut. Pada tahun 2015, sekolah itu pernah mendapatkan bantuan dari Kemenag, namun hanya satu lokal dibangun sementara untuk kebutuhannya 4 lokal lainya tidak mencukupi.
“Sekolah kami mendapatkan bantuan tahun 2015 dari Kemenag, namun hanya satu lokal, sedangkan kebutuhannya untuk 4 lokal” kata Purna.
Sejak itulah sekolah MTs Mathla’ul Anwar belum lagi mendapatkan bantuan sampai sekarang. Kantor yang semula belum rusak terlalu parah sekarang ambruk. Pihak sekolah sudah berikhtiar mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah, terutama kepada Kemenag kabupaten hingga ke Pemprov Banten, namun hingga kini belum ada respon.
“Saya sudah berusaha mengajukan bantuan lagi, namun hingga sekarang belum mendapatkan bantuan,” ujar Oning.
MTs ini sebetulnya mempunyai peranan terhadap kemajuan pendidikan di kecamatan Cileles berbagai prestasi pun sering menjuarai perlombaan terutama bidang non-akademik. Sebagai Kepala sekolah di MTs tersebut Oning berharap semogaada pihak yang peduli akan kondisi sekolah tersebut, terlebih pihak pemerintah selaku pengelola anggaran daerah.
“Saya berharap semoga pemerintah segera membantu, demi terlaksanya dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah kami” tandas Oning.
(red)