Duka Awal Tahun 2021, Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Jakarta-Pontianak

0
174
views
Sriwijaya Air SJ-182 (foto:tangkapan layar)

 TANGERANG, salakaNews.com –  Musibah di dalam negeri terus berlanjut, mulai bencana alam banjir dan longsor disusul wabah covid-19 yang belum menunjukan tanda berakhir. Pada Sabtu 9 Januari 2021, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta – Pontianak hilang kontak yang kemudian ditemukan setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Jatuhnya pesawat tersebut selain dipengaruhi faktor cuaca juga ternyata telah berusia puluhan tahun, yakni  26 tahun. Berdasarkan laporan Situs flight radar 24 menyatakan, pesawat Sriwijaya Air berubah ketinggian dari 8.950 kaki turun ke 5400 kaki, hingga turun drastis ke 250 kaki. Setelah itu pesawat hilang kontak.

Selang beberapa jam kemudian puing-puing dan serpihan pesawat ditemukan di pulau laki di Kepulauan Seribu sabtu Sore (9/1/2021).

Pesawat tersebut merupakan jenis boeing 737-500 Klasik dengan nomor registrasi PK-CLC dari situs Planespotter, pesawat tersebut berusia 26 tahun 7 bulan. Adapun pembuatan di produksi di Amerika Serikat, penerbangan perdana pesawat itu pada tahun 1994 bulan mei tanggal 13.

Sebelum dibeli pihak Sriwijaya Air pada 2012, pesawat tersebut sempat digunakan oleh dua maskapai lain.

Hingga kini proses encarian dan evakuasi pesawat beserta penumpang masih terus dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari basarnas, TNI dan Polairud.

Pihak TNI AL  telah menerjunkan penyelam professional untuk membantu evakuasi pesawat pada minggu (10/1/2021), alhasil ditemukan puing-puing dan serpihan pesawat tersebut.

Sementara itu Komando Korp Marinir Mayor Jenderal TNI (mar) Suhartono, M. Tr (Han) memberikan dukungan moril kepada prajuritnya yang tergabung dalam pelaksanaan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air  SJY182 Jakarta- Pontianak di kepulauan Seribu antara pulau Laki dan Pulau Lancang, Ahad (10/1/2021).

Pihak lainnya seperti Tim Disaster Emergency Rescue ACT pun ikut melakukan pencarian dengan menggunakan perahu nelayan dari Muara Angke.

Sementara PT Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada keluarga korban jatuhnya pesawat SriwijayaAir senilai Rp 50 juta

Kepala Divisi Asuransi Jasa Raharja, Bambang Panular, menjelaskan berdasarkan permenkeu (peratuaran meteri keuangan nomor 16 tahun 2017 tentang besar santuan dan sumbangan wajib dana kecelakaan laut lalu lintas jalan.

“sesuai penetapan PMK Nomor 16 tahun 2017 kemenkeu untuk korban meninggal dunia sebesar Rp 50 jutajika ditemukan semua akan kami informasikan,” kata Bambang di RS Polri Kramat Jati, Ahad (10/1/2021).

Jumlah Korban yang terjadi dalam musibah kecelakaan tersebut telah didata oleh pihak PT Jasa Marga. Bambang mengatakan, pihaknya tidak akan mendahului Basarnas, Polri bagian Disaster Victim Identification (DVI) untuk mendapatkan data-data yang akurat terlebih dahulu. namun akan menunggu proses pendataan dilakukan hingga selesai, baru kemudian penyerahan santunan itu dilakukan untuk keluarga korban.

“kami tidak boleh mendahului pihak Basarnas, Polri dalam hal ini DVI untuk mendapatkan data-data itu, kami menunggu dulu,” Jelas Bambang.

Ada pun jumlah penumpang dalam pesawat tersebut berjumlah 62 orang, terdiri atas 6 kru, 46 penumpang dewasa,  7 anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Editor: tam

Dari berbagai sumber