Pandeglang, salakaNews.com – Menyambut tahun baru hijriyah satu Muharram, dewan pimpinan wilayah provinsi generasi muda Mathla’ul Anwar (DPW GEMA MA) Banten menggelar pengajian bulanan, mengahdirkan kiyai muda Mathla’ul Anwar KH.Lili Nahriri, kegiatan dilaksanakan di sekretariat MA care, Cipeucang, Sabtu (30/7).
Ketua DPW GEMA MA Banten Irwandi Suherman menyampaikan, selain memperingati tahun baru Islam, kegiatan pengajian GEMA MA Banten disebut bakal menjadi agenda rutin bulanan didahului oleh rapat pengurus.
“Kegiatan ini (pengajian-red) akan menjadi agenda rutin program kerja DPW GEMA MA dimasa Khidmat 2022-2027, selain menjadi ajang silaturahmi perekatkan ukhuwah antar kader Mathla’ul Anwar di Gema MA, pengajian rutin bulana juga menjadi wahana peningkatan wawasan ke MA-an dan khittoh Mathla’ul Anwar”, ungkap Irwandi saat memberi sambutan dihadapan pengurus yang hadir.
Dengan pengajian bulanan ini, lanjut Irwandi, kader Mathla’ul Anwar yang ada di GEMA MA akan lebih mengenal sejarah panjang tujuan besar para pendiri MA mendirikan ormas tertua kedua di Indonesia.
Sementara, kiyai muda Mathla’ul Anwar KH.Lili Nahriri yang hadir menjadi narasumber pada pengajian bulanan dan peringatan satu Muharram DPW GEMA MA Banten, menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas gagasan pengajian bulanan yang dilaksanakan oleh DPW GEMA MA.
“Saya sangat senang diundang pengajian bulanan dan peringatan satu Muharram ini, oleh GEMA MA Banten, jangan patah semangat, dakwah harus terus berjalan, kita semua adalah da’i, minimal untuk dirikita, untuk anak kita, pendakwah untuk adik kita dan keluarga kita. Karena kata dakwah jika kita bedah itu adalah fi’il mudore, artinya dakwah itu harus kontinyu bukan hanya untuk waktu sekarang, tapi untuk yang akan datang dan bersifat terus menerus”, ungkap Kiyai Lili.
Selebihnya, lanjut kiyai Lili dalam ceramahnya, dakwah kita juga harus terorganisir, karena jika dakwah kita tidak terogranisir maka dipastikan tingkat keberhasilannya kecil.
“Seperti kata pepatah Arab mengatakan alhaqu bilaa nidzomin yaghlibuhul bathilu binidzomin, yang artinya; kebaikan, kebenaran yang tidak terogranisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir”, jelas Kiyai Lili.
Lebih lanjut dikatakannya, Adapun jumlah teroganisir itu, tidak perlu banyak, tetapi berkualitas, dengan berkualitas itu juga nanti akan banyak (yang mengikuti).
“Jadi kuncinya, kita harus pandai menata hati kita dalam berdakwah di organisasi, tentunya dengan kesabaran dan keikhlasan, terutama harus bijak dalam mengambil sikap agar dapat adil menempatkan sesuatu”, tutup kiyai Lili. (red)