Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan produk pangan, Universitas Mercu Buana (UMB) bersinergi dengan PT. Milenia Sistem Konsultan (MSK) mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertujuan untuk menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) di kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sektor pangan di Bogor, pada (10/02) lalu.
PkM merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi selain pengajaran dan penelitian. Universitas Mercu Buana sebagai perguruan tinggi swasta berpredikat Unggul, setiap tahun rutin menggelar kegiatan ini di berbagai lokasi.
Hadir dalam acara tersebut para pembicara yang terdiri atas Hayu Kartika, ST, MT dan Meike Elsye Beatrix, S.T, M.T (Program Studi Teknik Industri UMB) Candra Setia Bakti, ST, MT (Project Manager MSK/ Universitas Yuppentek Indonesia) dan Siti Patimah Indriyani, Stp.
Menurut Hayu Kartika, ST, MT., masalah kontaminasi pangan menjadi salah satu isu kritis yang seringkali merugikan konsumen serta mengancam keberlangsungan usaha dalam industri pengolahan makanan. Data dari Badan POM pada tahun 2022di kabupaten Bogor terdapat 236 Sarana industri pangan dan 2379 Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).
“Dari hasil sampling, sebanyak 11 sampel dari 118 tidak memenuhi syarat konsumsi, menunjukkan bahwa standar keamanan pangan yang baik belum sepenuhnya terpenuhi di wilayah tersebut,” ungkap Dosen Teknik Industri Universitas Mercu Buana.
Situasi tersebut dapat membuat dampak serius seperti timbulnya permasalahan kesehatan untuk konsumen yang mengkonsumsi produk olahan tersebut, dan juga akan berdampak pada keberlanjutan dan keberlangsungan dari industri pengolahan makanan karena berkurangnya kepercayaan konsumen akan adanya jaminan mutu produk.
Oleh karena itu, lanjut Hayu, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan implementasi GMP di kalangan pelaku usaha pangan di Bogor, sekaligus memastikan produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
Usai acara para peserta yang terdiri dari para pelaku UKM mengemukakan kegiatan ini menarik karena mereka mendapatkan pemahaman dan pengetahuan baru terkait GMP dan proses kontaminasi saat produksi.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat seperti ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat dilaksanakan kembali untuk kegiatan-kegiatan seperti ini, sebagai sarana menambah pengetahuan dan membantu permasalahan terjadi pada usaha disekitar sini” ujar Iwan Karri salah satu peserta pengabdian.