Pandeglang, salakaNews – Pelaksanaan sekolah tahun ajaran 2020/2021 di satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) akan dimulai pada Juli 2020 atau Senin (13/7/20). Hal tersebut sesuai dengan ketetapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat, pelaksanaan sekolah tahun ajaran 2020/2021 tetap dengan mekanisme pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangan sejumlah hal, seperti Surat Edaran Kemendikbud, dan Surat Edaran (SE) Bupati Pandeglang No : 423/2764-Dikbud/2020.
“Ada dua yang menjadi fokus Dikbud Pandeglang, pertama adalah bagaimana memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik. Dan yang kedua adalah bagaimana memastikan peserta didik mendapatkan hak pendidikan. Hak pendidikan tetap dipenuhi selama pandemi COVID-19 dengan pembelajaran jarak jauh,” kata Taufik, Sabtu (11/7/20).
Lanjut, pihaknya sudah melakukan workshop ke beberapa sekolah SD yang ada di Kabupaten Pandeglang. Workshop tersebut, guru dan kepala sekolah diberikan pelatihan membuat video pembelajaran sebagai sarana PJJ.
Menurut dirinya, workshop tersebut dilakukan untuk menghadapi kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran 2020/2021, di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang akan dimulai 13 Juli mendatang.
“Pertimbangan terakhir adalah masukan dari Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Walaupun sekolah berada di zona hijau, tetapi misalnya sarana prasarana, dan keamanan di sekolah itu belum lengkap atau memadai, tidak boleh memaksakan untuk membuka kembali sekolah atau proses belajar secara tatap muka,” ucapnya.
Guna PJJ berjalan optimal, menurutnya, Disdik Pandeglang sudah menempuh
sejumlah upaya. Pertama adalah penguatan guru. Hal itu dilakukan supaya guru mampu memberikan materi pembelajaran secara interaktif. Dengan begitu, peserta didik akan lebih mudah mencerna.
“Yang menjadi tantangan adalah adanya masalah psikologis dari anak. Ketika mereka sekarang harus berada di rumah dalam waktu yang lama,” katanya. “Guru diberikan pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan dan tidak terlalu berat,” tambahnya.
Taufik mengatakan, infrastruktur teknologi atau akses internet menjadi tantangan Disdik Pandeglang dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Sebab di Pandeglang tidak semua daerah mempunyai akses internet yang baik. Ia menegaskan, ada berbagai upaya yang diambil Disdik Pandeglang untuk menjawab tantangan tersebut.
“Kemendikbud memberikan pembelajaran melalui TVRI. Kemudian pembelajaran lewat radio. Atau sekolah menyiapkan modul-modul. Di daerah yang sulit akses internet, guru ada yang datang ke rumah peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Terdapat banyak upaya agar PJJ tetap berjalan baik,” pungkasnya. (Land)