TANGSEL, salakaNews – Banyak spot menarik yang menjadi destinasi wisata di kota Tangerang Selatan, salah satunya Kelurahan Keranggan, kecamata Setu. Lokasi tersebut nampaknya akan diikutsertakan dalam mengikuti penilaian Apresiasi industri usaha kepariwisataan yang berkelanjutan (sustainable), Ecowisata Keranggan, itulah nama yang menjadi ikon kelurahan tersebut, yang digadang-gadang memiliki daya pikat yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke sana.
Kampung wisata Keranggan memilki banyak jenis karya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, selain itu tumbuhnya pelaku usaha masyarakat kecil menengah yang memproduksi berbagai jenis makanan khas kampung Keranggan. Selain itu di kampung ini juga terdapat beberapa penginapan berupa homestay yang dikelola oleh warga sekitar.
Penggagas sekaligus ketua Kampung wisata Keranggan, Alwani, mengatakan, Kampung tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu tempat wisata rujukan di Kota Tangsel. Hal itu kata dia, bahwa seluruh Warga sudah mempersiapkan penilaian ini dengan matang.
”Di dalamnya ada homestay, di dalam homestay itu juga ada pembuatan makanan khas yang dibuat di dalam kampung ini,” kata Alwani seraya mengatakan, jika Keranggan terkenal sebagai home industri berbagai makanan, Selasa (22/9).
Lebih lanjut dikatakannya, Kampung Keranggan memiliki home industri, produk local seperti keripik dangdeur atau singkong, juga opak.
”Dengan penilaian ini kami juga bisa memastikan pengembangan apa saja yang perlu dilakukan oleh kami, untuk menjadikan tempat ini lebih baik,” katanya.
Sementara Lurah Keranggan, Agus Muhdi menjgatakan, Keranggan merupakan daerah dengan memiliki potensi yang terus dikembangkan. Dengan adanya penilaian itu, pihak kelurahan bisa mengetahui fasilitas apa saja yang perlu disiapkan untuk mengembangkan potensinya.
”Keranggan terus berupaya untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui UMKM,” ujar dia.
Dengan adanya penilaian ini lanjut dia, warga termotivasi dalam meningkatkan potensi untuk meningkatkan sektor usaha, baik sektor makanan juga sumber daya alam. Pihaknya optimis, seluruh fasilitas yang ada di kampung tersebut memiliki potensi untuk mendukung Keranggan menjadi tempat wisata.
”Kami ingin memastikan bahwa program ini akan terus ada secara berkesinambungan. Bukan hanya untuk penialain saja. Jadi nanti Bapak Alwani harus tetap melakukan koordinasi terkait dengan pengembangan Kampung keranggan,” tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Sri Mulyati mengatakan, Ada beberapa hal yang akan dikembangkan dalam menilai tempat wisata. Untuk tahun depan diperkirakan akan ada 13 sektor.
Sehingga selain melakukan penilaian, tim Dinas Pariwisata juga melakukan pembinaan. ”Dengan adanya kami di sini sekaligus melakukan bimbingan,” kata Sri. Dengan pembinaan semacam itu masyarakat bisa mengetahui tugas masing-masing.
(red)