Serang, salakaNews – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Serang bersama Aliansi warga Kota Serang (AWAK) menggelar musyawarah mendukung Pemerintah Kota menyepakati Attsauroh sebagai Masjid Agung.
Dukungan itu terkait respon munculnya wacana pembangunan Masjid Agung di alun-alun kota Serang yang diinisiasi oleh sekelompok ormas yang menamakan dirisebagai Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM).
” Pemkot Serang bersama Ormas sudah menyepakati bahwa Masjid Attsauroh sebagai Masjid Agung Kota Serang. Setelah kesepakatan itu tiba-tiba ada kelompok yang mengatasnamakan GPSM Mendesak Pemkot untuk mendirikan Masjid di alun-alun. Orang-orang GPSM itu tidak tau historis”. Ujar Bahtsul Masail di depan Tokoh Pemuda, Mahasiswa, dan Tokoh Masyarakat Kota Serang di Majelis Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Tengkele, Serang-Banten. Rabu, (18/03/20).
Hal senada dikatakan Taufik Hidayat, Ketua Biro Advokasi, HAM dan Lingkungan Hidup PMII Cabang Kota Serangsecara tegas menolak jika alun-alun Kota Serang disulap menjadi Masjid Agung.
Ia menilai, kurang bijak bila ada wacana pembangunan masjid di alun-alun kota Serang, karena sudah ada Masjid bersejarah yaitu masjid Agung Attsauroh yang harus dilestarikan.
“Masjid Agung di Serang itu ya Attsauroh letaknya di Pegantungan serta Masjid Kuno Kaujon peninggalan pada era kesultanan yang masih kental dengan nilai-nilai kulturalnya. Itulah yang sudah jelas-jelas harus kita ramaikan dan kita banggakan, kita rawat serta kita lestarikan bukan malah membuat masjid yang sudah ada Masjid disekitarnya” ujar Taufik.
Lebih lanjut dikatakan Taufik, Alun-alun sebagai wahana publik sudah semestinya menjadi tempat dimana berkumpul dan aktivitas masyarakat. Bahwa hal demikian dapat menciderai aspek sosial, budaya dan nilai-nilai kehidupan yang berada di wilayah Serang. Karena didekat lokasi alun-alun sendiri banyak terdapat Masjid, seperti Masjid Kuno Kaujon, Masjid Agung Attsauroh dan lainnya, tandasnya.
Editor: tam
Kontributor: Rian