“Masyarakat menilai seharusnya dengan anggaran yang besar KPU bisa bekerja secara maksimal dalam memberikan edukasi agar partisipasi masyarakat memberikan suara ke TPS bisa mencapai 78%”.
Oleh: Katong Supriadi
Dalam beberapa bulan kedepan Kota Tangerang akan menggelar pesta besar yakni pemilihan kepala daerah untuk periode 2018 – 2023. Pemilukada Kota Tangerang yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2018 nanti hanya memiliki 1 pasangan calon, yakni Arief R. Wismansyah dan Sachrudin.
Idealnya pertarungan dalam pemenangan kursi kekuasaan di setiap pemilu pasangan calon harus lebih dari satu pasangan, hal itu akan menjadi tolak ukur dan perbandingan bagi calon pemilih untuk bisa memilah dan memilih pasangan mana yang paling terbaik bagi calon pemilih. jika tidak ada hal ini dapat dikatakan langkah mundur dalam demokrasi sebagai pijakan bagi kita negara yang mengusung sistem pemerintahannya. Meski begitu penyelenggaraan pemilihan tetap harus dilaksanakan.
hal demikian tak luput dari fenomnea pemilukada tahun ini, meskipun hanya diikuti 1 pasangan calon namun pilkada harus terlaksana dengan lancar tahapan-tahapannya sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang telah di tetapkan.
Bukan hanya itu, partisipasi masyarakat dalam pagelaran demokrasi di Kota Tangerang menjadi tolok ukur sejauh mana tingkat kepedulian masyarakat terhadap Pilkada, karena bagaimana pun juga Pilkada 2018 ini mejadi penentu bagaimana perkembangan dan kemajuan Kota Tangerang dalam 5 tahun kedepan.
Dalam memberikan edukasi mengenai Pilkada 2018 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi komisi yang dipercaya untuk memberikan pemahaman dan informasi mengenai pelaksanaan Pemilukada, serta mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dan mau memberikan hak pilihnya untuk kemajuan Kota Tangerang 5 tahun kedepan.
Sebanyak 1.037.369 nama pemilih sementara telah disahkan oleh KPU Kota Tangerang dari 13 kecamatan yang ada di kota Tangerang. Dengan rincian 519.069 pemilih laki-laki dan 518.300 pemilih perempuan.
KPU Kota Tangerang dalam rilisnya siap melaksanakan 416 kegiatan sosialisasi di 104 kelurahan guna memberikan edukasi kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam perhelatan besar pilkada Kota Tangerang 2018.
Sosialisasi yang saat ini sudah mulai berjalan menyasar kepada, pemilih pemula, tokoh masyarakat, tokoh agama dan disabilitas. Namun setelah kurang lebih 2 bulan berjalan kegiatan sosialisasi oleh KPU Kota Tangerang masih banyak warga yang belum mengetahui informasi-informasi mengenai Pilakada yang pada bulan juni nanti akan di laksanakan. Bahkan banyak masyarakat masih belum tahu pada tanggal berapa Pilakada Kota Tangerang akan di laksanakan?.
Masyarakat menilai seharusnya dengan anggaran yang besar KPU bisa bekerja secara maksimal dalam memberikan edukasi agar partisipasi masyarakat memberikan suara ke TPS bisa mencapai 78%. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan KPU dinilai hanya menyentuh tataran masyarakat menengah dan atas yang memang sudah teredukasi dengan baik karena lebih sering terkena terpaan media, masyarakat-masyarakat yang ada di lingkungan padat penduduk sama sekali tidak tersentuh.
Masyarakat berharap KPU bisa turun kebawah bahkan door to door atau pintu ke pintu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat jadi anggaran yang selama ini dipercayakan berguna manfaat demi tegaknya demokrasi di kota Tangerang yang tercermin dari tingginya partisipasi masyarakat memberikan hak suaranya. Pemasangan APK dan APS yang juga dipercayakan oleh KPU masih belum tepat tempat pemasangan sehingga tidak terlihat dan ada yang rusak atau dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
KPU sebagai penyelenggara diharapkan bisa berfikir lebih kreatif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, bukan sekedar menuntaskan kewajiban tanpa melihat efektifitas dan efisiensinya. Anggaran pilkada yg sangat besarĀ diharapkan bisa berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat di seluruh elemen dan tingkatan. Masyarakat berharap KPU segera melakukan evaluasi sehingga bisa bekerja yang maksimal***
Penulis adalah Pemerhati Politik tinggal di Kota Tangerang