Akibat Lama Mengantri, Pemilihan Pilkades di Pandeglang “Kisruh”

0
146
views

Pandeglang, Salakanews – Ratusan warga Di Pandeglang tak terima lantaran tidak dapat memilih Calon kepala desa karena waktunya pemilihan sudah hampir habis.

Karena tak puas dengan jawaban panitia Pilkades, ratusan warga akhirnya melampiaskan emosi dengan merusak perangkat pemilihan dan fasilitas lainnya.

Karena tak terkendali, petugas kepolisian yang bertugas di lokasi langsung meminta bantuan pengamanan ke Polres Pandeglang.

Pasukan Sabhara yang dilengkapi pelindung tubuh pun diterjunkan ke lokasi bersama dengan untuk membubarkan warga yang anarkis.

Masa yang emosi pun sempat melempari para petugas dengan air mineral bahkan masa pun sempat menendang polisi.

Akhirnya petugas kepolisian mampu mendesak mundur ratusan warga yang anarkis tersebut dan akhirnya membubarkan diri. Kondisi pun kemudian menjadi normal kembali.

Kondisi tersebut merupakan gambaran dalam simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) oleh Polres Pandeglang di Alun-alun kota, Kamis (12/12/2019).

Simulaasi tersebut dilakukan sebagai persiapan menghadapi Pilkades serentak yang diikuti 17 desa di Pandeglang yang akan digelar pada Minggu (15/12/2019) besok.

“Pemilihan Kepalsa Desa merupakan pesta demokrasi yang sangat rentan munculnya gesekan antar pendukung calon, dikarenakan masing – masing pendukung memiliki kedekatan emosioanl yang sangat erat dengan para calon, sehingga hal tersebut menjadi suatu potensi konflik yang sangat krusial baik pra dan pasca pilkades,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto.

Adapun jumlah personil yang ikut terlibat dalam kegiatan simulasi tersebut sebanyak 300 personil. Hak tersebut agar pada saat pemilihan nanti setiap anggota kepolisian diwilayahnya bisa terus mengamati perkembangan situasi Pilkades.

“Amati segala perekembangan situasi dilingkungan pemilihan, serta gandeng seluruh potensi masyarakat yang ada dilingkungan pemiliham tersebut,” pesannya. (Zis/Red)