Kab. Tangerang, salakaNews – Ahmad Nasuhi, Kepala desa Ketapang, kecamatan Mauk, kabupaten Tangerang, Banten. berharap ada perubahan ekonomi dan geliat wisata di desanya meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Salah satu harapan besar Nasuhi ialah adanya wisata Kuliner di desanya disertai banyaknya kios-kios yang didirikan di area empang yang saat ini tata ruangnya telah dibangun oleh dinas Ciptakarya, yang sudah terdapat beberapa empang ikan, baik ikan bandeng dan ikan tawar lainnya.
Karena daerah tersebut sebagiannya merupakan kawasan mangrove sebagai objek wisata unggulan, ditambah dengan wisata kuliner, hal itu diyakini akan menjadi denyut perekonomian baru bagi masyarakat Ketapang.
Setelah beberapa waktu lalu desa tersebut dijadikan sebagai lokasi Kampung Tangguh Nusantara untuk menjadikan ketahanan pangan nasioal yang diresmikan langsung oleh Kapolri dan Panglima TNI serta beberapa menteri terkait.

Desa terujung di bagian utara kabupaten Tangerang itu, kini menjadi magnet kuat bagi warga sekitar, untuk bisa menikmati suasana alam yang eksotik dan menjadi pemandangan Indah di sekitarnya.
Ahmad Nasuhi yang baru satu priode memimpin desa Ketapang, kecamatan Mauk, saat ini amat dipercaya oleh masyarakat untuk menjalankan roda pemerintahan. Beberapa program pembangunan saat ini ia galang bersama warga. Seperti jalan lingkungan, pembangunan sarana umum, dan renovasi kantor desa, serta pembinaan usaha kecil menengah (UMKM) berupa kerang Hijau, benih ikan lele dan nila yang siap dikembangkan.
“banyak sekali potensi desa di sini yang belum digarap untuk kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mengembangkan unit usaha kecil menengah pada sektor kelautan dan pertanian” kata Ahmad Nasihu, ketika ditemui salakaNews.com, Jumat (11/7/2020).
Lebih lanjut dikatakan Nasihu, ketika masyarakat sudah berdaya secara ekonomi diharapkan dapat menjadi percontohan untuk desa pesisir lainnya. Meski begitu kata dia, saat ini masyarakat masih perlu pembinaan agar kemandirian itu segera terwujud.
“masyarakat yang sudah mengerti dalam pengembangan usaha kelompok, mereka akan berdiri sendiri dan membuka usaha baru” katanya.
Seperti budidaya Kerang hijau tersebut, dalam satu bagang biasanya dikelola oleh 3 hingga 4 orang, adapun bagi mereka yang sudah mampu mengembangkan biasanya akan keluar dan mendirikan usaha sendiri.
Selain budidaya kerang hijau juga tak kalah menariknya budidaya Ikan Nila dan Bandeng, ikan tersebut memiliki prospek yang bagus bagi masyarakat. Namun sayangnya dalam beberapa bulan terakhir Rob Besar pernah menghantam kawasan itu sehingga ikan-ikan tersebut hanya sedikit yang bisa diselamatkan.
Nasihu berharap dalam masa pandemic Covid-19 masyarakat dalam mengembangkan usaha kecil menengah tidak terganggu dan terus semangat dalam mengais rejeki.
“karena pada masa pandemic COVID-19 ini sebetulnya masyarakat ketapang alhmdulillah tidak ada yang tertular, hanya saja dampak ekonomi yang mereka rasakan, seperti sepinya pengunjung ke sini” katanya.
(red)