Produksi Udang Nasional Stabil Ditengah Covid-19

0
329
views
(foto: ilustrasi)

Jakarta, salakaNews – Ditengah merebaknya COVID-19, Kementrian Kelautan dan Perikanan(KKP) terus berupaya menjaga produktivitas sektor kelautan dan perikanan nasional. Salah satunya sektor budidaya udang vaname yang telah dikembangkan di beberapa daerah.

Direktur JendralPerikanan Budaya KKP, Selamet Soebjakto, mengatakan, pihaknya manargetkan peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen hingga tahun 2024, mengingat masih banyak potensi di wilayah jawa bagian selatan yang perlu dikembangkan.

“Kita punya target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen hingga tahun 2024. Artinya kita perlu optimalisasi lahan tambak yang ada. Daerah-daerah di kawasan pantai Selatan Jawa punya potensi besar untuk kita kembangkan menjadi sentral produksi udang,” kata Slamet Soebjakto, seperti di kutif antara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

(foto: ilustrasi)

Lebih lanjut dikatakan Slamet, budaya udang diperlukan daya dukung lingkungan sekitar di wilayah tambak, Slamet mengaku sudah menyiapkan roadmap untuk lima tahun ke depan yang berisi strategi KKP dalam menggenjot produksi udang nasional.

“Kami akan pastikan bahwa supply benih dan juga ketersediaan pakan ikan terjamin dengan harga yang terjangkau di masyarakat,” kata Slamet.

Selain itu pihaknya akan melakukan optimalisasi lahan tambak melalui pendekatan wilayah berbasis kawasan, di mana aspek keberlanjutannya bakal terjamin.

Sementara itu, Dudi Hermawan, salah satu pengelola usaha budidaya udang mengatakan, saat ini produksi udang cukup tinggi, dengan produktivitas rata-rata tambak yang dikelola mencapai 28 ton per hektare dengan size 20-25 ekor per kilogram.

Dudi Hermawan merupakan Direktur PT Kawan Kita Semua, yang mengelola 5 hektar tambak budidaya udang vaname dengan menerapkan teknologi intensif di kawasan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Ia mengaku, wabah COVID-19 turut memicu penurunan harga udang di pasar, namun sejauh ini aktivitas ekspor masih cukup stabil sehingga mereka masih bisa menjalankanny. Meski begitu ia mengaku kondisi pasar tak dapat diprediksi, dan berharap pemerintah dapat mengatasi menyelsaikan masalah.

“Namun karena situasi global ini sulit diprediksi tentu langkah antisipatif perlu dilakukan,” katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan ke pengusaha udang, bahwa KKP tidak akan mengeluarkan regulasi yang semena-mena tetapi berdasarkan basis kajian ilmiah dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. Kendati akan mengevaluasi regulasi, Menteri Edhy mengingatkan agar para pelaku usaha juga memiliki komitmen dalam hal kelestarian, terutama udang.

“Kalau Indonesia, semangat memilikinya ada. Ini semata-mata menjaga laut kita untuk lestari” katanya.

(redaksi)