Jakarta- Tak ada suasana lengang, barangkali itu yang terasa pada saat pengunjung datang ke Masjid yang megah dan kokoh ini, suasana ramai penuh berkah, masjid ini mulai dipadati orang-orang yang hendak beri’tikaf maupun mengaji.
Suasana di dalam masjid hampir tiap hari selalu ada kegiatan keagamaan, acaranya pun beragam, seperti diskusi, ceramaah, maupun kegiatan lainnya. pada minggu, 20/05/18 puasa hari ke empat SalakaNews memantau suasana Ramadhan di lingkungan masjid Istiqlal, nuansa ramadhan kali ini sangat terasa keberkahannya sehingga membuat pengunjung yang datang ke masjid ini begitu nyaman dan ingin berlama-lama menikmati suasana di dalamnya.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornament geometric dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang tiang-tiang besar menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid . masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jemaah.
Di pelataran parkir orang sudah mulai memadati area dan berbondong-bondong masuk masjid, namun banyak pula di halaman sekitar masjid yang tengah berjualan untuk mengais rejeki, jika pada waktu Dzuhur menjelang ashar para pedagang kebanyakan menjajakan dagangannya berupa pakaian gamis seperti baju koko, sarung dan peci dan aksesoris lainnya seperti tasbeh, dan perhiasan yang terbuat dari kayu
menjelang Dzuhur terlihat orang-orang beraktivitas lalu-lalang di area masjid megah nan besar itu, sebagaimana masjid yang lain, menjelang masuk waktu shalat fardhu suara pengeras di masjid itu terus terdengar lantunan ayat suci Al-qur’an. Pada bagian lantai dasar, orang-orang menuju arah tempat berwudhu, sementara para petugas mesjid bersemangat bekerja sesuai tugasnya masing-masing, ada yang berjaga-jaga di depan pintu masuk, dan tempat penitipan sandal, sementara yang lainnya terlihat membersihkan lantai.
Memasuki waktu shalat Ashar para pedagang makanan mulai berdatangan memadati area masjid, beberapa pedagang setempat bercerita jika menjelang magrib banyak orang berbuka di sana sembari melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid itu.
Mengingat kapasitas masjid begitu luas sehingga banyak tempat dijadikan sebagai kegiatan ramadhan, seperti di bagian selatan masjid lantai dua dijadikan tempat diskusi dan seminar, sementara di bagian depan tempat shalat sedang berlangsungnya acara Ceramah yang disiarkan secara live oleh salah satu TV swasta, yang mengangkat tema seputar ramdhan dan hikmah-hikmah di dalamnya.
30 menit menjelang magrib, di bagian belakang lantai 2 panitia masjid terlihat begitu sibuk mempersiapkan takjil untuk berbuka puasa, mereka pun mengatur tempat duduk pengunjung yang ingin berbuka. Mendekati waktu berbuka ada beberapa orang nampak bergerombol dan berduyun-duyun datang mengisi tempat duduk yang sudah diatur dan disiapkan oleh panitia masjid.
Berdasarkan informasi dari panitia masjid, menjelang buka puasa setiap sorenya mereka menyediakan takjil dan nasi box sebanyak 3500 sampai dengan 4500 box yang diberikan kepada pengunjung. Selain itu panitia masjid juga tiap harinya menerima zakat dari warga yang datang, tempat penerimaan zakat posisinya berada di lantai dasar kantor lobby Al-Fatah persis sebelah kanan dari tempat wudhu dan penitipan sandal.
Pelaksanaan shalat Tarawih di masjid Istiqlal ini ada dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan 11 rakaat, sementara gelombang kedua 23 rakaat. Sementara imam shalat dilakukan oleh Dr Hasanudin Sinaga dengan suara merdunya begitu khas ditelinga, mirip suara imam masjid al-haram Syaikh As Sudais.
Sebelum dilaksanakannya Shalat Tarawih, ada pembacaan ayat suci Al-qur’an yang dilantunkan oleh Qori internasional yakni Hj Cucu Maria S.Pd. sebagai juara 2 MTQ Internasional di Tailand, ayat Al-Qur’an yang dilantunkan surat Al-isro ayat 23-27. Usai pembacaan ayat suci Al-Qur’an dialnjutkan dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Ahmad Julfata Yasin, M.Ag, tema yang disampaikan mengenai Ramadhan dan kerugian bagi orang-orang yang tidak melaksanakan kesempatan Ramadhan.
Dalam ceramahnya Ahmad Julfata Yasin menyampaikan ramadhan pada hakikatnya bukanlah latihan, tapi bulan perlombaan melakukan kebaikan,
“pada bulan puasa ini tak ubahnya kita seperti bulan Olimpiade, yaitu bulan perlombaan, dan hasil dari pada perlombaan itu akan kita lihat pada bulan berikutnya” kata Ahmad Julfata Yasin.
Usai ceramah dilanjutkan dengan Tarawih berjamaah, dengan suasana yang penuh khusu dan tumaninah, yang diimami oleh Dr.Hasanudin Sinaga. Sementara pada rakaat berikutnya setelah 11 rakaat dilaksanakan dengan gelombang kedua sebanyak 23 rakaat, dengan suasana bertambah khusyu, mengingat waktu semakin malam dan sebagian pengunjung mulai pulang ke rumahnya masing-masing.
Namun masjid tetap ramai diisi oleh jamaah yang melaksanakan tadarusan atau membaca ayat suci al-qur’an hingga menjelang sahur.
(tam)