SERANG, salakaNews.com – Pemerintah Provinsi Banten mendorong digitalisasi pada koperasi, memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menopang kinerja koperasi. Kebijakan 40% belanja APBD untuk belanja produk lokal melalui e-katalog dan marketplace turut mendorong digitalisasi koperasi.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Agus Setiawan yang mewakili Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam pembacaan sambutannya atas nama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengungkapkan, momentum Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang ke-75 ini diharapkan mampu menjadi tonggak utama kemajuan Koperasi di Provinsi Banten.
Terlebih, berbagai langkah penanganan Pandemi dan pemulihan ekonomi oleh pemerintah telah menunjukan hasil yang baik dan diakui dunia. Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita cukup positif mencapai 3,69 persen, padahal pada tahun sebelumnya kita berkontraksi hingga sampai 2,07 persen.
“Kemudian pada kuartal pertama tahun 2022 ini, perekonomian kita sudah mencapai 5,01 persen, lebih tinggi dari negara lainnya termasuk Jerman dan Tiongkok,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Koperasi Nasional Harkopnas di Aula Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (14/7/2022).
Dikatakan Agus, Pemerintah Indonesia mengajak seluruh negara sahabat G20 untuk bangkit bersama menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi dan krisis pangan yang menjadi ancaman global. Salah satunya dengan mendukung penuh upaya modernisasi koperasi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pemerintah fokus pemberdayaan koperasi pada sektor riil yang mempunyai nilai tambah besar. Serta mengembangkan sektor pertanian yang berbasis koperasi guna menciptakan keunggulan komoditas nasional. Contohnya pengembangan dan hilirisasi kacang koro, sawit untuk pengolahan minyak merah dan sektor-sektor lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Agus Mintono mengatakan, rangkaian acara HUT Koperasi ini dilakukan dengan kegiatan webinar dengan tema Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan.
“Ada sekitar 120 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Terdiri dari pengurus koperasi, pengawas, pegiat, serta unsur masyarakat,” katanya.
Agus berharap, dengan adanya webinar ini diharapkan para pelaku koperasi yang ada di Banten secara bertahap mulai memanfaatkan berbagai platform digital yang saat ini sudah banyak dikembangkan.
Selain itu, penggunaan sistem di internal koperasinya sendiri, lanjutnya, juga bisa beralih dari yang selama ini masih menggunakan metode manual berpindah ke digital. “Seperti perekrutan anggota, database, sistem keuangan, sampai pada pendistribusian produknya,” tambahnya.
Dikatakan Agus, proses digitalisasi koperasi itu sudah dilakukannya, sampai saat ini masih terus berproses. Baik lewat berbagai pelatihan yang rutin dilakukan, serta pendampingan.
“Total koperasi di kita yang masih aktif dan terdata itu sekitar ada 6.555. Sebagian dari itu ada yang sudah go digital ada juga yang masih manual,” ujarnya.
Agus menegaskan, Pemprov Banten terus mendorong dengan berbagai program yang dilakukan kepada koperasi yang ada itu untuk terus meningkatkan akses pasar dan kualitas produknya. Terlebih saat ini pemerintah telah menetapkan 40 persen dari APBD untuk dibelanjakan pada barang-barang produk lokal dalam bela pengadaan.
“Kesempatan ini jangan sampai tidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil dan koperasi di Banten. Oleh karena itu, kita dukung terus pengembangan koperasi yang ada agar bisa bersaing di bela pengadaan,” pungkasnya.
(red)